Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)
Bendera Amerika Serikat. (Unsplash.com/Cristina Glebova)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) mengumumkan langkah-langkah untuk membantu bisnis swasta di Kuba pada Selasa (28/5/2024). Bantuan ini berupa dukungan terhadap akses layanan keuangan dan layanan terhadap internet.

Langkah-langkah ini dilakukan ketika negara pulau itu menghadapi krisis sosial dan ekonomi, termasuk kekurangan makanan, bahan bakar, listrik, dan obat-obatan. Negara tersebut telah lama menghadapi krisis akibat embargo dari AS.

1. Pemilik usaha dapat buka rekening bank AS

Ilustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Dilansir Associated Press, Departemen Keuangan mengatakan perubahan aturan memungkinkan pengusaha independen untuk membuka dan mengakses rekening bank AS secara daring untuk mendukung bisnis.

Pemilik bisnis juga dapat membuka lebih banyak layanan berbasis internet serta memperluas kemampuan perusahaan swasta untuk menggunakan transaksi keuangan tertentu.

“Amandemen peraturan ini memperbarui dan memperjelas otorisasi dalam mendukung layanan berbasis internet untuk mempromosikan kebebasan internet di Kuba, mendukung wirausaha sektor swasta Kuba yang independen, dan memperluas akses terhadap layanan keuangan tertentu untuk masyarakat Kuba,” kata departemen itu.

Pemerintah juga mengizinkan kembali transaksi yang disebut U-turn, yaitu transaksi uang yang ditransfer dari satu negara ke negara lain, tapi disalurkan melalui AS.

"Pengembalian otorisasi ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat Kuba, termasuk pengusaha sektor swasta independen, dengan memfasilitasi pengiriman uang dan pembayaran untuk transaksi di sektor swasta Kuba,” kata rilis tersebut.

2. Pejabat Kuba tidak akan mendapatkan manfaat

Bendera Kuba. (Unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Departemen Keuangan juga mengubah terminologi yang digunakan lembaga tersebut, untuk memperjelas bahwa pejabat atau anggota terlarang Partai Komunis tidak akan mendapatkan manfaat dari perubahan.

“Penting untuk dicatat bahwa definisi baru mengenai kewirausahaan sektor swasta independen tidak mencakup pejabat terlarang di pemerintahan Kuba, seperti anggota majelis nasional, perwira militer Kuba, staf kementerian tertentu, propagandis rezim, dan anggota terlarang Partai Komunis Kuba,” kata pejabat, dikutip dari VOA News.

Pada 2021, pihak berwenang mengizinkan pendirian usaha kecil dan menengah pertama. Saat ini ada sekitar 11 ribu bisnis swasta yang bertanggung jawab atas sepertiga lapangan kerja di negara tersebut.

Perubahan terjadi ketika negara di Amerika Utara itu sedang berjuang melawan salah satu krisis ekonomi dan energi terburuk dalam sejarahnya. Dalam beberapa pekan terakhir terjadi gelombang pemadaman listrik yang semakin parah dan negara juga menghadapi kekurangan pangan dan inflasi tinggi. Ratusan ribu orang telah bermigrasi, banyak yang menuju ke AS.

3. Masih dianggap sebagai negara yang mendukung terorisme

Ilustrasi teroris (IDN Times/Mardya Shakti)

Hubungan antara AS dan Kuba pada dasarnya membeku setelah revolusi 1959 yang menyaksikan Fidel Castro naik ke tampuk kekuasaan. AS menerapkan embargo ekonomi skala penuh terhadap tetangganya itu pada tahun 1962 di bawah pemerintahan John F. Kennedy. Ada gelombang nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar, meskipun beberapa usaha swasta kecil diizinkan tetap buka sampai 1968.

Hubungan kedua negara mulai mencair setelah Barack Obama terpilih sebagai Presiden AS, dengan beberapa pembatasan dicabut pada tahun 2017. Namun, setelah Donald Trump memimpin sebagian besar kerja sama bilateral era Obama ditutup, dan di akhir pemerintahannya menetapkan kembali tetangannya itu sebagai negara sponsor terorisme dan menjatuhkan sanksi baru.

Awal bulan ini, Kuba dihapus dari daftar negara yang mendukung tidak bekerja sama sepenuhnya dalam memerangi terorisme. Namun, masih masuk dalam daftar negara sponsor terorisme. Daftar kerja sama melawan terorisme, yang diwajibkan oleh hukum oleh Departemen Luar Negeri, tidak sama dengan daftar negara sponsor terorisme.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team