Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi penembakan
ilustrasi penembakan (pexels.com/Elijah O’Donnell)

Intinya sih...

  • Carlos Manzo kritis terhadap pemerintah pusat dan kartel narkoba

  • Bernardo Bravo dan Mauricio Cruz Solís tewas sebelum Manzo

  • Kekerasan politik di Meksiko semakin meluas

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Pria bersenjata menembak mati Wali Kota Uruapan, Carlos Manzo, saat menghadiri acara publik pada Sabtu (1/11/2025). Insiden terjadi di pusat kota Uruapan, negara bagian Michoacan, Meksiko barat. Polisi menahan dua orang tersangka, sementara satu pelaku dilaporkan tewas di lokasi.

Menurut laporan Newsweek yang mengutip El País, Manzo diketahui sedang mengikuti perayaan Hari Orang Mati di luar sebuah gereja ketika penyerang melepaskan tembakan. Sekitar pukul 20.00 waktu setempat, lima kali suara letusan terdengar di alun-alun kota. Ia sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong akibat luka tembak yang dideritanya.

1. Manzo dikenal kerap kritik pemerintah pusat dan kartel narkoba

Dilansir dari WION News, Carlos Manzo baru menjabat sebagai wali kota sejak September 2024. Ia dikenal sering turun langsung dalam patroli polisi sambil mengenakan rompi antipeluru. Pada Juni lalu, ia mengunggah video yang menyerukan agar pemerintah pusat lebih serius memberantas kekerasan di wilayahnya.

Dalam unggahan itu, Manzo juga mengkritik strategi Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, yang dinilainya belum efektif menghadapi kejahatan terorganisir. Ia bahkan menuntut dukungan lebih besar untuk pemerintah daerah menghadapi ancaman kartel.

Michoacan sendiri merupakan salah satu wilayah paling berbahaya di Meksiko akibat aktivitas kartel narkoba. Kelompok Jalisco New Generation mendominasi kawasan itu, dikenal karena aksi kekerasan seperti menutup jalan dan membakar kendaraan. Manzo sebelumnya pernah menyampaikan kekhawatiran akan keselamatannya melalui video di media sosial.

2. Sejumlah tokoh lokal tewas sebelum pembunuhan Manzo

ilustrasi penembakan (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Dilansir dari CBS News, beberapa hari sebelum insiden ini, perwakilan petani Michoacan, Bernardo Bravo, ditembak mati setelah menolak praktik pemerasan oleh kartel. Sebelumnya pada Oktober 2024, jurnalis Mauricio Cruz Solís juga dibunuh di Uruapan tak lama setelah mewawancarai Manzo.

Deretan serangan tersebut memperlihatkan bahaya nyata yang dihadapi siapa pun yang menentang kekuatan kriminal di wilayah itu.

3. Kekerasan politik di Meksiko kian meluas

ilustrasi bendera Meksiko (pexels.com/Tim Mossholder)

Kekerasan terkait narkoba telah melanda Meksiko hampir dua dekade, dan banyak pejabat daerah menjadi korban. Bulan lalu, walikota Pisaflores di Meksiko tengah ditembak mati oleh kelompok bersenjata. Pada Juni, serangan ke kantor walikota di Meksiko selatan menewaskan seorang walikota perempuan dan stafnya, sementara keesokan harinya walikota lain bersama suaminya dibunuh di Meksiko barat.

Pada Mei 2025, dua pembantu dekat Walikota Mexico City, Clara Brugada, juga ditembak oleh penyerang bermotor di jantung ibu kota. Brugada menempati posisi politik terkuat kedua di Meksiko setelah Sheinbaum. Rentetan pembunuhan ini menegaskan ancaman berkelanjutan terhadap pejabat publik di seluruh negeri.

Gubernur Michoacan, Alfredo Ramírez Bedolla, menyampaikan pernyataan lewat X.

“Kami dengan tegas mengutuk serangan pengecut di mana walikota Uruapan, Carlos Manzo, kehilangan nyawanya, di mana dua orang sudah ditahan dan satu lagi telah tewas. Sekretaris keamanan publik, Juan Carlos Oseguera Cortés, dan Garda Nasional berada di munisipalitas untuk mengoordinasikan tindakan keamanan,” tulisnya.

Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap motif dan jaringan pelaku.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team