Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir menegaskan, tata kelola ekonomi global perlu dibuat lebih inklusif dan responsif terhadap tantangan negara-negara berkembang. Pernyataan itu disampaikan dalam Sesi Debat Umum Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Badan PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) di Jenewa, Swiss, Selasa (21/10/2025).
Menurutnya, transformasi ekonomi global saat ini harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan hanya pada keuntungan ekonomi semata.
“Transformasi ekonomi global harus berorientasi pada keadilan dan kesejahteraan rakyat. Tujuannya bukan semata untuk mengejar keuntungan, tetapi untuk mengangkat harkat kehidupan masyarakat,” ujar Tata, sapaan akrab Arrmanatha, dikutip dari keterangan Kemlu RI, Kamis (23/10/2025).
Ia menambahkan bahwa di tengah krisis multidimensi yang melanda dunia, perubahan sistem ekonomi global bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak.
“Transformasi ekonomi global bersifat eksistensial demi keberlanjutan umat manusia,” tegasnya.