Jakarta, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo menunjuk M. Lutfi sebagai Menteri Perdagangan yang baru. Lutfi menggantikan posisi Menteri Perdagangan sebelumnya yaitu Agus Suparmanto.
"M. Lutfhi. Beliau di Kepala BKPM, kemudian Mendag, kemudian dubes RI untuk Jepang dan terakhir Dubes Indonesia untuk AS. Dan sekarang akan kita berikan tugas memimpin Kementerian Perdagangan," ujar Jokowi, Selasa (22/12/2020).
Saat masih menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, IDN Times sempat mewawancarai Lutfi dalam program Ambassador Talk. Dalam kesempatan itu, Lutfi sempat berbicara soal pertemuannya dengan Donald J Trump di Gedung Putih.
Apa saja yang dibahas? Berikut wawancara khusus M Lutfi bersama IDN Times selengkapnya.
Tiga hari setelah dilantik oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo, Muhammad Lutfi sudah diterima di Gedung Putih. Duta Besar Republik Indonesia untuk AS itu, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Donald J Trump. Prosesnya kilat, mengingat banyak dubes lain harus menunggu belasan hari untuk kesempatan yang sama.
“Jadi saya pergi tanggal 14 (September 2020), sampai di Amerika tanggal 15, tanggal 16 Swab, tanggal 17 menyerahkan surat kepercayaan," kata Lutfi dalam program Ambassador Talk IDN Times.
Kali kedua, dia bertemu Trump saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Padjaitan pada hari Selasa (17/11/2020). Pertemuan kedua berlangsung 20 menitan. Trump didampingi putrinya Ivanka Trump dan menantunya Jared Kushner. Keduanya penasihat Presiden. Hadir juga Adam Seth Boehler, Ketua International Development Finance Corporation (IDFC), lembaga dana pembangunan yang dibentuk di era Trump. Indonesia berharap investasi dana untuk Sovereign Wealth Fund, lembaga dana abadi sebagai implementasi Undang-Undang Cipta Kerja.
Lutfi sebelumnya adalah pengusaha terkenal, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), kemudian Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pernah menjabat Duta Besar Indonesia di Jepang, lantas menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Saat kampanye Pilpres 2019, sosok yang dekat dengan Jusuf Kalla dan Erick Thohir ini, jadi bagian dari tim sukses Jokowi.
Dua kali bertemu Trump, sebelum dan sesudah Trump dinyatakan kalah pilpres AS 2020, tentu menarik. Apa bedanya?
“Kalau saya boleh bilang dua-duanya sangat hangat, dan beliau ini mempunyai tingkat humor yang sangat tinggi gitu. Jadi waktu ketemu pertama kali itu ada cerita lucunya ya, jadi begitu saya memperkenalkan istri saya, saya bilang sama Presiden Trump saya enggak akan…kan jadi kepala protokol nasional mereka tuh waktu saya masuk ke Oval Office itu dibilang nya “Mr President this is Ambassador Extraordinary Plenipotentiary, his excellency Muhammad Lutfi from Indonesia”, jadi waktu saya mengenalkan istri saya, saya bilang sama Donald Trump saya bilang bahwa saya yang duta besarnya, yang berkuasa penuh dan luar biasa itu adalah istri saya.
Jadi ada Bianca (Adinegoro), dia bilang “wah tadi saya menghormati kamu, sekarang menghormati kamu lebih lagi karena istri kamu cantik”. Katanya. Bianca langsung, ‘aduh apa sih’. Jadi luar biasa dan sangat hangat, begitu juga dengan Pak Luhut kemarin. Itu cerita pertamanya beliau itu ke Pak Luhut itu, “You know that I won big ya. Very big katanya begitu sambil ketawa. Jadi sangat hangat, sangat bersahabat dan dalam tingkat humor yang luar biasa tinggi,” ujar Lutfi, dalam wawancara khusus dengan IDN Times, Sabtu pagi waktu Indonesia Barat (21/11/2020).
Trump juga semangat bicara golf.
“Jadi dalam official-official seperti itu kita membicarakan bahwa salam dari Presiden Jokowi, kita semua berharap bahwa hubungan kedua negara akan jadi baik. Tapi itu singkat sekali. Dia bilang oke. Dia bilang bahwa dia kenal baik sama Pak Jokowi. Dia menganggap Pak Jokowi adalah orang yang hebat, sahabat sejatinya dia. Tapi ceritanya yang panjang itu bagaimana cerita pukulan golf dia itu. Begitu ngomong golf itu bisa 10 menit sendiri. Jadi pada dasarnya beliau itu hangat dan sangat bersahabat,” tambah Lutfi.