Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wapres RI Ma'ruf Amin pimpin delegasi Indonesia di KTT ASEAN Laos. (dok. Setwapres)
Wapres RI Ma'ruf Amin pimpin delegasi Indonesia di KTT ASEAN Laos. (dok. Setwapres)

Intinya sih...

  • Ma'ruf Amin memaparkan capaian penting ASEAN dalam KTT di Laos
  • AOIP dan RCEP menjadi fokus utama untuk mengokohkan sentralitas ASEAN
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin memaparkan tiga poin capaian penting bagi penguatan peran ASEAN dalam satu dekade terakhir kala sesi pleno KTT ASEAN di Laos, hari ini.

“Pertama, diadopsinya AOIP atau Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik sebagai panduan strategis kerja sama di kawasan yang semakin mengokohkan sentralitas ASEAN,” kata Ma’ruf dalam keterangannya, Rabu (9/10/2024).

“Kedua, integrasi ekonomi melalui RCEP atau Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional yang menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia, meliputi hampir 30 persen perdagangan global, sepertiga populasi dunia,” lanjut dia.

Lalu Ma’ruf juga mengangkat soal proses keanggotaan Timor Leste yang dinilainya adalah langkah historis yang tidak hanya memperkuat solidaritas regional, tetapi juga mengokohkan komitmen dan identitas ASEAN sebagai organisasi yang inklusif.

1. ASEAN harus berkolaborasi lebih erat

ASEAN Political Security Community Council Meeting di Laos. (dok. Kemlu RI)

Meski demikian, Ma’ruf menyatakan, tantangan masa depan menuntut ASEAN harus terus beradaptasi dan berkolaborasi lebih erat lagi.

“Indonesia bersyukur telah mengambil bagian penting dalam transformasi ASEAN ini. Namun kita tidak boleh berpuas diri. Kita butuh beberapa resep agar kapal besar ASEAN terus berlayar,” ujarnya.

2. Jaga stabilitas kawasan sangat krusial

Wapres RI Ma'ruf Amin pimpin delegasi Indonesia di KTT ASEAN Laos. (dok. Setwapres)

Salah satu yang ditegaskan Ma’ruf adalah menjaga stabilitas kawasan untuk masa depan ASEAN, di mana sangat penting terus memastikan pengarusutamaan implementasi AOIP guna menggaungkan paradigma kolaborasi.

“Indonesia mengapresiasi penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo Pasifik ke-2, dan pembentukan Jaringan Bisnis ASEAN-Indo Pasifik sebagai wujud kerja sama konkret dalam kerangka AOIP. Agar dayung kebersamaan ini lebih kuat, Indonesia menyambut baik Deklarasi AOIP sebagai rujukan utama arsitektur kawasan yang inklusif dan berpusat pada ASEAN,” tutur Ma’ruf.

3. Inovasi dan kompas berkelanjutan

ASEAN Ministerial Meeting 2024, di Vientiane, Laos. (dok. Istimewa)

Ma’ruf juga mengangkat soal kemajuan teknologi dan digitalisasi adalah angin perubahan yang terus berembus cepat. Agar ASEAN mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, maka perlu terus mendorong inovasi dan integrasi ekonomi yang lebih mendalam.

“RCEP adalah layar inovasi ASEAN guna bersaing dalam era baru ekonomi global yang semakin terintegrasi dan berkelanjutan. Indonesia menyambut baik keinginan Chili, Sri Lanka, dan Hong Kong untuk bergabung dalam RCEP,” tutur dia.

Selain itu, ASEAN perlu adaptif dan responsif dalam menjawab tantangan masa kini dan mendatang, seperti isu perubahan iklim, ketahanan pangan, dan kelangkaan air dunia.

“Karenanya ASEAN harus terus berkomitmen pada pembangunan yang tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tetapi juga keberlanjutan,” ucapnya.

Editorial Team