Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Armenia (unsplash.com/captoprisko)

Jakarta, IDN Times - Ribuan warga Armenia, mengadakan demonstrasi akbar pada Kamis (9/5/2024). Mereka mendesak pemerintah mengurungkan penyerahan teritori di perbatasan kepada Azerbaijan. Sejumlah demonstran juga mengecam tindakan Perdana Menteri (PM) Nikol Pashinyan. 

Dalam beberapa pekan terakhir, warga Armenia di empat desa di Provinsi Tavush sudah mengadakan demonstrasi dan aksi pemblokiran jalan untuk menolak penyerahan wilayahnya. Mereka khawatir akan mendapat didiskriminasi ketika berada di bawah otoritas Azerbaijan. 

1. Galstanyan sebut penyerahan wilayah ke Azerbaijan ilegal

Demonstrasi ini dipimpin oleh Uskup Gereja Tavush Bagrat Galstanyan di Lapangan Republik di ibu kota Yerevan. Ia menyebut bahwa keputusan penyerahan wilayah ke Azerbaijan adalah tindakan ilegal. 

"Proses penyerahan wilayah sepihak ini ilegal. Kami datang ke sini meminta jawaban kepada PM Armenia yang berulang kali mengunjungi wilayah kami dan berbohong. Kemudian, dia malah menghina dan mengancam rakyat di sana," tegasnya, dikutip RFE/RL

Ia menyebut Pashinyan tidak mampu mengatur pemerintahan dengan baik dan menyebabkan kembalinya Nagorno-Karabakh ke tangan Azerbaijan. 

"Pemerintahan ini telah gagal mengatur negara dan merusak semua sistem keamanan. Di sini, saya menyatakan siap bertemu dengan Pashinyan dan mendiskusikan semua kondisi pengunduran dirinya," sambungnya

2. Uskup Galstanyan minta bantuan oposisi untuk mendesak Pashinyan mundur

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di