Warga Australia Unjuk Rasa Dukung Referendum Konstitusi Aborigin

Jakarta, IDN Times – Ribuan warga Australia melakukan unjuk rasa di Kota Brisbane pada Minggu (17/9/2023). Tujuannya untuk menyatakan dukungan pengakuan masyarakat adat Aborigin dalam konstitusi negara tersebut menjelang referendum pada Oktober mendatang.
Aksi yang diselenggarakan oleh Yes23 dengan tajuk Walk for Yes itu dihadiri oleh 20 ribu orang. Para peserta mengenakan kaus oblong dan memegang plakat bertuliskan "Pilih Ya!". Demonstrasi serupa juga rencananya akan digelar di beberapa kota besar lainnya di Australia.
Penduduk asli Australia yang berjumlah 3,8 persen dari populasi menghadapi diskriminasi, kesehatan dan pendidikan yang buruk, serta tingginya tingkat penahanan. Sejak lama, mereka tidak diberikan suara dalam parlemen untuk mengakomodir kepentingan mereka.
1. Diputuskan pada 14 Oktober
Menurut Reuters, proposal untuk pembentukan konstitusi khusus ini telah diajukan sebelummnya dan kemudian akan diadakan referendum pada 14 Oktober mendatang. Jika disetujui, tindakan tersebut akan memasukkan masyarakat Aborigin ke dalam konstitusi negara.
Langkah itu juga akan membuat dibentuknya badan penasehat untuk memberikan masukan kepada masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres mengenai kebijakan yang berdampak pada mereka.
Untuk mengubah konstitusi, referendum yang didukung oleh pemerintahan Partai Buruh pimpinan Perdana Menteri Anthony Albanese, akan membutuhkan mayoritas nasional dan mayoritas di setidaknya empat dari enam negara bagian Australia.
Warga Australia akan memberikan suaranya pada Oktober ketika ditanya apakah mereka mendukung perubahan konstitusi untuk membentuk komite Masyarakat Adat untuk memberikan nasihat kepada parlemen federal.