Jakarta, IDN Times - Sejak Israel menguasai perbatasan Rafah dengan Mesir pekan lalu, banyak penduduk Gaza tidak lagi dapat memperoleh air minum bersih. Jumlah bantuan yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut juga makin sedikit.
PBB mengatakan, sedikitnya setengah dari fasilitas air dan sanitasi di Gaza telah rusak atau hancur, dan sekitar 70 persen penduduknya kini meminum air yang telah didekontaminasi.
Majed Jaber, seorang dokter berusia 25 tahun yang mengungsi dari Rafah ke zona aman Al Mawasi, mengunggah video perjuangannya untuk mencuci tangan di media sosial.
“Saya memegang panci yang terkontaminasi ini, menuangkan air yang terkontaminasi, dan memegangnya lagi. Sepertinya saya tidak pernah mencuci tangan,” kata Jaber dalam postingan tersebut.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini menyebabkan kasus hepatitis A dan diare meningkat di kalangan masyarakat Gaza.