Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana AS untuk mengambil alih dan menguasai Gaza. Trump berjanji akan mengubah wilayah tersebut menjadi "Riviera Timur Tengah" setelah merelokasi penduduk Palestina ke negara-negara lain.
Hamas langsung mengecam proposal tersebut karena berisiko menciptakan kekacauan dan ketegangan di kawasan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio berusaha merevisi pernyataan Trump. Rubio mengatakan relokasi penduduk Gaza hanya bersifat sementara selama proses rekonstruksi berlangsung, dilansir Al Jazeera pada Kamis (6/2/2025).
Negara-negara Arab termasuk Mesir dan Yordania telah menolak tekanan AS untuk menerima pengungsi Gaza. Laporan PBB mencatat sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi selama 15 bulan perang berlangsung.