Dilansir dari laman La Jornada, menyusul penahanan Juan Francisco Solórzano Foppa dan 11 orang pengacara lain, lebih dari 800 akademisi, kaum intelek, aktivis dan mahasiswa yang berasal dari 20 negara menandatangani surat terbuka kepada pemerintah. Mereka menuntut penghentian persekusi politik melawan beberapa pengacara yang dituding terlibat kasus penyimpangan ideologi.
Surat tersebut menyebutkan bahwa, "Kami menginginkan Pemerintah Guatemala untuk segera membebaskan Juan Francisco Solórzano Foppa, Aníbal Argüello Mayen dan tahanan politik lainnya." Di samping itu, surat tersebut juga menyebutkan upaya penghentian aksi balas dendam, usikan, intimidasi, dan persekusi terhadap pembela hak asasi manusia, pemerjuang sosial dan aksi yang dapat menganggu kedamaian dan demokrasi di Guatemala.
Beberapa aktivis memercayai bahwa ini merupakan tindakan persekusi politik karena Solórzano Foppa adalah pengacara dan mantan kepala SAT yang melakukan persekusi terhadap pebisnis yang menghindari pajak. Ia bersama dengan Komisi Perlawanan Impunitas di Guatemala (CICIG) selama 12 tahun lamanya sudah membubarkan organisasi kriminal terstruktur dan membawanya ke jalur hukum.