Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi suasana pandemik COVID-19 di Teheran, Iran (ANTARA FOTO/Majid Asgaripour/WANA)

Jakarta, IDN Times - Agen perjalanan di Teheran, Iran mulai kelimpungan menjawab panggilan dari orang-orang hendak berwisata ke Armenia. Selain panorama alam, wisata vaksin COVID-19 menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk Iran.

Hal yang menjadi pertanyaan adalah kenapa warga Iran harus ke Armenia hanya untuk divaksinasi? Karena pemerintah Iran tak kunjung memberi kepastian soal kampanye vaksinasi. Sejauh ini, sekitar 4,4 juta orang dari 80 juta populasi yang setidaknya telah menerima satu dosis dan hanya 2 juta yang sudah diinokulasi dua dosis.

“Ironinsya hari-hari ini, ketika perjalanan udara menurun di bawah pandemik virus corona, kami justru menghabiskan 70 persen waktu kami untuk menjawab (telepon) tentang tur ke Armenia,” kata Roya, pekerja wisata di Teheran, sebagaimana dikutip dari Middle East Eye.

"Hotel-hotel di Armenia sangat senang melihat orang-orang Iran, tetapi masalah utamanya adalah kekurangan penerbangan, dan hampir tidak ada penerbangan sampai bulan depan," tambah dia.

1. Iran menolak vaksin buatan Barat

ilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Iran memiliki kebijakan untuk menolak vaksin yang diproduksi di Barat melalui skema COVAX. Dengan kata lain, Iran tidak akan mau menerima vaksin Pfizer-BioNTEch, Moderna, dan AstraZeneca.  

Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyebut vaksin buatan Barat sebagai produk medis yang tidak bisa dipercaya. Teheran lebih mengandalkan vaksin yang diimpor dari Tiongkok, Rusia, dan Kuba.  

Di saat yang sama, Armenia justru menawarkan vaksin gratis bagi wisatawan asing.

"Kami muak dan lelah dengan ketidakpastian, serta takut tertular COVID-19, dan juga janji sia-sia pihak berwenang. Itu sebabnya saya pergi ke Armenia bersama istri saya untuk divaksinasi," ujar Behzad, lelaki berusia 36 tahun yang bepergian ke Armenia bersama istrinya untuk memperoleh vaksin.

“Orang Iran tidak memerlukan visa untuk bepergian ke Armenia, kami hanya memesan penerbangan dan hotel dan pergi ke Yerevan. Ada pusat-pusat (vaksinasi) yang didirikan di alun-alun kota tempat kami pergi untuk menerima vaksin kami. Perjalanan kami sangat nyaman,” tambah dia.

Berdasarkan penuturan Behzad, syarat yang diperlukan untuk memperoleh vaksin AstraZeneca hanya kartu ponsel Armenia dan paspor. Tidak ada dokumen lain yang diperlukan.

2. Harga tiket menjadi mahal karena permintaan tinggi tapi transportasi yang tersedia terbatas

Editorial Team

Tonton lebih seru di