Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. (Instagram.com/justinpjtrudeau)
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, selama acara kampanye di hari yang sama di Markham, Ontario, Kanada mengatakan pikiran semua warga Kanada bersama mereka dan keluarga mereka selama masa yang sangat sulit ini.
Ia menambahkan pihaknya tidak akan beristirahat sampai mereka dibebaskan dan pulang dengan selamat serta mengatakan dia telah berbicara dengan keluarga kedua pria itu.
Pemerintah Tiongkok sendiri telah membalas dengan menyatakan penangkapan salah satu petinggi Huawei, Meng Wanzhou, merupakan motif politik.
Pemimpin Konservatif Kanada, Erin O'Toole, mengambil garis keras pada hubungan Kanada dengan Tiongkok, yang telah mengkritik pendekatan pemerintah terhadap masalah ini.
Dalam sebuah acara kampanye di Vancouver, Kanada, O'Toole mengatakan bahwa Kovrig dan Spavor ditahan sebagai "pion diplomatik" oleh Tiongkok serta bahwa pemerintah Konservatif akan mengambil pendekatan yang lebih serius.
Menurutnya, ia sering mengatakan Tiongkok mungkin jauh lebih besar dalam hal populasi dan ekonomi, tetapi mereka dapat belajar banyak dari pihaknya sehubungan dengan keterlibatan untuk HAM, martabat, dan supremasi hukum.
Dia mengatakan sanksi yang ditargetkan, bersama dengan sekutu, akan membantu menekan Tiongkok di berbagai bidang.
Pemimpin Partai NDP, Jagmeet Singh, mengulangi seruannya kepada pemerintah Kanada untuk melakukan segala kemungkinan, termasuk bekerja dengan sekutu internasional, untuk mengamankan pembebasan kedua pria itu.
Bulan Agustus 2021 lalu, Spavor telah divonis selama 11 tahun penjara atas tuduhan mata-mata di pengadilan Tiongkok, sedangkan Kovrig sendiri masih belum menerima putusan hakim di pengadilan Tiongkok sampai saat ini.