Jakarta, IDN Times - Ketakutan melanda Lebanon setelah ribuan perangkat elektronik meledak dalam dua hari terakhir. Insiden tersebut membuat warga khawatir akan keamanan peralatan elektronik mereka.
Pada Selasa (17/9/2024), ribuan pager meledak secara bersamaan, menyebabkan 12 orang tewas dan lebih dari 2 ribu lainnya terluka. Keesokan harinya (18/9/2024), insiden serupa juga terjadi pada ratusan walkie-talkie di seluruh Lebanon selatan. Sedikitnya 25 orang tewas dan 450 lainnya terluka dalam ledakan tersebut. Berbagai sumber menyebutkan bahwa agen mata-mata Israel, Mossad, menargetkan anggota Hizbullah.
“Kami tidak tahu apakah kami bisa tetap berada di depan laptop atau telepon genggam kami. Segalanya tampak berbahaya saat ini dan tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan,” kata seorang perempuan Lebanon bernama Ghida kepada BBC.
“Saya takut akan perang skala lebih luas di Lebanon, saya khawatir tentang rakyat saya, kota saya, dan negara saya. Kami berhak mendapatkan yang lebih baik dan kami harus menanggung akibat dari perang antara Hizbullah, Israel, Iran, dan lainnya," tambahnya.