Jakarta, IDN Times - Sebagian besar rak di toko serba ada milik Hassan Abu Shabab di pusat Khan Younis, sebuah kota di Gaza selatan, telah kosong.
Beberapa botol minyak goreng dan tomat kaleng terletak di sebuah rak. Sisanya, hanya permen, tisu toilet, cairan pembersih, dan beberapa barang lainnya yang tidak dapat dimakan. Roti, tepung, gula, nasi, daging dan keju, semuanya habis.
Sementara itu, populasi Khan Younis semakin membengkak usai puluhan ribu orang yang mengungsi dari wilayah utara tiba.
“Sebelum perang, kami biasa menjual barang senilai sekitar seribu shekel (sekitar Rp4 juta) per hari. Saat ini, kami tidak punya apa-apa untuk dijual. Orang punya uang, tapi kami tidak bisa menjual apa-apa,” kata Abu Shabab pada Senin (13/11/2023), dikutip Reuters.
“Saya pergi ke semua tempat di sekitar Khan Younis untuk mencari stok, tetapi tidak ada apa-apa,” tambahnya.