Al Jazeera melansir, selain di Prancis protes juga terjadi di AS, Inggris, Italia, dan Israel. Di Israel, yang merupakan negara Yahudi protes dilakukan ratusan orang, yang berkumpul di luar kedutaan Prancis di Tel Aviv. Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Prancis dan Israel serta plakat dengan slogan seperti "Malu pada Prancis".
Anggota parlemen Israel dari seluruh spektrum politik hadir, dengan Menteri Diaspora Omer Yankelevitch menyebut keputusan pengadilan "tidak masuk akal, memalukan dan berbahaya".
"Dari Tel Aviv ke Paris, orang-orang Yahudi, di Israel dan seluruh dunia, berdiri dalam solidaritas dengan keluarga Halimi dan komunitas Yahudi di Prancis," kata Yankelevitch.
Berbagai kelompok Yahudi menentang putusan pengadilan dan menyampaikan bahwa hasil sidang telah membuat orang Yahudi kurang aman di Prancis.
Keturunan Yahudi di Prancis telah berulang kali menjadi sasaran kekerasan dalam beberapa tahun terakhir, pada 2015, seorang pria yang diidentifikasi sebagai simpatisan ISIS menembak mati empat orang di supermarket Yahudi di Paris. Lalu pada 2021, ketika seorang pria bersenjata menembak mati tiga anak dan seorang guru di sebuah sekolah Yahudi di kota selatan Toulouse.