Jakarta, IDN Times - Khaled al-Falah, seorang warga kota Madaya di Suriah, membuka pintu rumahnya bagi lima anggota keluarga yang melarikan diri dari pemboman Israel di Lebanon selatan. Madaya hanya berjarak 40 kilometer dari perbatasan Lebanon
Sejak 23 September, Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di seluruh Lebanon dalam upaya menargetkan musuhnya, kelompok Hizbullah. Otoritas Lebanon melaporkan bahwa serangan tersebut telah menewaskan hampir 2 ribu orang dan memaksa lebih dari satu juta lainnya mengungsi.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa sedikitnya 130 ribu orang telah melarikan diri ke Suriah, dengan sebagian besar dari mereka merupakan warga lokal.
"Kami adalah kota perbatasan yang menderita akibat perang. Kami memahami penderitaan mereka yang terlantar. Mereka yang telah merasakan kehilangan dan pengasingan adalah yang paling mampu membantu orang lain," kata al-Falah kepada The New Arab.