Para jurnalis mengeluhkan delegasi China yang membatasi akses mereka untuk mendapatkan informasi. Tindakan China yang melanggar kebebasan pers ini menimbulkan kekhawatiran pada para jurnalis di Pasifik mengenai kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan. Apalagi, hubungan China dan negara-negara Pasifik semakin mesra.
“Apakah pemerintah kita membiarkan media keluar atas kemauan mereka sendiri, atau atas permintaan Cina? Apa selanjutnya? Akankah media juga dilarang mengajukan pertanyaan kepada politisi dan pemimpin lokal kita? Ini adalah tren yang mengkhawatirkan yang harus dihentikan," kata Shailendra Singh, profesor jurnalisme di Universitas Pasifik Selatan di Fiji.
Australia dan Amerika Serikat melihat tur yang dilakukan Menlu China ini bertujuan untuk menigkatkan kehadiran militer mereka di kawasan Pasifik. Selama kunjungannya, Wang Yi menandatangani beberapa perjanjian untuk memperkuat hubungan bilateral antara China dan negara-negara Pasifik.
Pada Sabtu (28/5/2022), Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menandatangani kesepakatan dengan negara kepulauan Samoa, yang mencakup pertukaran surat untuk laboratorium sidik jari bagi kepolisian sebagai bagian dari akademi pelatihan polisi yang didanai China, dilansir dari The Epoch Times.