Waspada! Virus Ebola Kembali Muncul di Kongo

Jakarta, IDN Times - Demam berdarah Ebola telah terdeteksi di Mbandaka, ibu kota provinsi Equateur. Temuan kembali menimbulkan kekhawatiran karena empat bulan lalu Kongo baru pengumuman berakhirnya wabah tersebut.
Pasien adalah seorang lelaki berusia 31 tahun. Dia mengalami gejala pada awal April dan diobati di pusat pengobatan Ebola pada 21 April. Tapi nyawanya tidak tertolong pada hari ketika ia diobati tersebut.
Kongo telah dihantam beberapa kali wabah Ebola sebelumnya. Pada 2018-2020, wabah tersebut menewaskan sekitar 2.300 orang, korban tertinggi kedua dalam sejarah demam berdarah Ebola. Wabah terakhir menginfeksi belasan orang antara Oktober dan Desember tahun lalu.
1. Mengejar ketertinggal untuk mencari sumber wabah
Penyakit mematikan demam berdarah Ebola telah kembali terdeteksi di Kongo, menurut laporan Institut Nasional Penelitian Biomedis Republik Demokratik Kongo pada Sabtu (23/4/22). Seorang lelaki berusia 31 tahun meninggal pada 21 April dan saat ini pihak berwenang merasa tertinggal untuk melakukan pelacakan lebih jauh.
Ebola, salah satu penyakit mematikan yang mudah menular, telah menghantui negara Kongo dalam beberapa tahun terakhir. Kali ini wabah itu muncul setelah empat bulan lalu diumumkan wabah telah berakhir.
Dikutip dari Al Jazeera, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjelaskan pria yang meninggal karena Ebola mulai mengalami gejala pada 5 April setelah lebih dari seminggu dirawat di rumah. Pada 21 April, dia dibawa dan dirawat di pusat pengobatan Ebola tapi meninggal hari itu juga.
"Waktu tidak berpihak pada kita. Penyakit ini telah dimulai sejak dua minggu dan kami sekarang mengejar ketinggalan. Berita positifnya adalah bahwa otoritas kesehatan di Kongo memiliki lebih banyak pengalaman dari pada siapa pun di dunia dalam mengendalikan wabah Ebola dengan cepat," kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Dr. Matshidiso Moeti.