Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
World Food Programme di Gaza. (x.com/@WFP_Media)
World Food Programme di Gaza. (x.com/@WFP_Media)

Intinya sih...

  • Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan pergerakan stafnya di Gaza setelah kendaraan mereka ditembaki di pos pemeriksaan militer Israel.
  • Kendaraan WFP ditembak 10 kali saat mendekati pos pemeriksaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jembatan Wadi Gaza, meskipun sudah mendapat izin keamanan.
  • Insiden penembakan terjadi di tengah upaya PBB mempersiapkan vaksinasi untuk 640.000 anak di Gaza, yang terbatas oleh permusuhan dan ketidakamanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Program Pangan Dunia (WFP) PBB menghentikan sementara pergerakan stafnya di Gaza pada Rabu (28/8/2024). Melansir dari The Guardian, keputusan ini diambil setelah salah satu kendaraan mereka ditembaki di pos pemeriksaan militer Israel pada Selasa lalu.

Kendaraan WFP ditembak setidaknya 10 kali saat mendekati pos pemeriksaan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Jembatan Wadi Gaza. Insiden ini terjadi setelah kendaraan tersebut menyelesaikan misi di Gaza selatan.

Cindy McCain, kepala WFP, menyatakan bahwa insiden ini sama sekali tidak dapat diterima. Ia menambahkan bahwa kejadian tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian insiden keamanan yang membahayakan nyawa tim WFP di Gaza.

Ini adalah pertama kalinya kendaraan WFP ditembak langsung di dekat pos pemeriksaan. Padahal, kendaraan tersebut sudah mendapat izin keamanan yang diperlukan.

1. Kendaraan PBB kembali jadi sasaran tembak di Gaza

WFP merilis foto kendaraan putih berlabel PBB dengan beberapa jendela yang rusak akibat tembakan. Kendaraan tersebut berada beberapa meter dari pos pemeriksaan Israel saat ditembak.

Meskipun tidak ada yang terluka dalam insiden ini, WFP menyatakan sistem pencegahan konflik saat ini gagal. Mereka menegaskan bahwa situasi ini tidak bisa dibiarkan berlanjut.

Militer Israel belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar mengenai insiden tersebut. Namun, insiden penembakan kendaraan bantuan bukan yang pertama kali terjadi selama konflik berlangsung.

Melansir dari Reuters, pada April 2024, tiga serangan udara Israel mengenai konvoi kendaraan bantuan. Akibatnya, tujuh staf World Central Kitchen tewas. Sebulan kemudian, seorang staf PBB dari India juga tewas ketika kendaraannya terkena tembakan tank di Gaza selatan.

2. Operasi bantuan PBB di Gaza terhambat konflik

Insiden penembakan kendaraan WFP terjadi di tengah upaya PBB mempersiapkan vaksinasi untuk sekitar 640.000 anak di Gaza. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kasus pertama polio tipe 2 di Gaza dalam 25 tahun terakhir.

PBB telah lama mengeluhkan hambatan dalam pengiriman bantuan ke Gaza selama perang. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan operasi bantuan di Gaza sangat dibatasi oleh permusuhan, ketidakamanan, dan perintah evakuasi massal. Faktor-faktor ini disebut memengaruhi rute transportasi dan fasilitas bantuan.

"Kami tidak dapat menilai pola pikir mereka yang menembaki kami," ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, dilansir dari Al Mayadeen.

Ia menambahkan bahwa tidak jelas apakah informasi tentang pergerakan konvoi yang dibagikan dengan pihak berwenang Israel diteruskan ke lapangan. Situasi di Gaza digambarkan berada dalam ketidaktertiban total. Hal ini semakin mempersulit upaya distribusi bantuan ke wilayah tersebut.

3. Konflik Gaza terus memakan korban, PBB gelar pertemuan darurat

Konflik yang dimulai pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan sekitar 1.200 orang Israel. Sementara itu, setidaknya 40.000 warga Palestina dilaporkan tewas, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Hampir seluruh populasi Gaza, yang berjumlah 2,3 juta orang, telah mengungsi. Perang juga telah menimbulkan kelaparan dan penyakit yang mematikan di wilayah tersebut.

Menanggapi situasi ini, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan pada Kamis ini untuk membahas situasi kemanusiaan di Gaza. Pertemuan ini diminta oleh Inggris dan Swiss.

Perwakilan Inggris untuk PBB mengunggah pernyataan di media sosial X.

"PBB memperingatkan bahwa keselamatan tim bantuan di Gaza terancam. Padahal, saat ini Gaza sangat membutuhkan kampanye vaksinasi untuk mencegah penyebaran polio," ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorLeo Manik