Jakarta, IDN Times - Pemerintah Liberia terpaksa untuk merombak bekas pangkalan militer Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi pusat perawatan pasien COVID-19. Otoritas kesehatan melaporkan lonjakan kasus lebih dari 300 persen dalam dua minggu terakhir.
“Sejak awal Juni, kami memiliki 21 kematian. Fasilitas (kesehatan) kami di sini sedang berjuang. Hanya sebagai gambaran, apa yang kita hadapi saat ini lebih dari (yang dihadapi) saat Maret hingga Desember tahun lalu,” kata coordinator klinis unit, Richard Doe, kepada Al Jazeera.
“Kami membutuhkan masyarakat untuk membantu kami dalam perang melawan COVID. Selama orang-orang di luar sana tidak mempraktikkan hal-hal dasar, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan mendapatkan vaksinasi jika tersedia, COVID-19 akan seperti perlombaan yang tidak dapat kita ikuti,” tambah dia.