Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan virus corona masih akan menginfeksi banyak orang bila pemerintah tidak mulai menerapkan kebijakan yang tepat. Pesan Tedros agar bisa mencegah COVID-19 semakin meluas yaitu tes, lacak, isolasi dan karantina.
Namun, seperti yang diprediksi, pandemik tidak semakin melambat. Justru angka individu yang terpapar COVID-19 semakin meningkat dan menembus 10 juta. Padahal, COVID-19 kali pertama diumumkan bermula dari Tiongkok enam bulan lalu.
"Kita semua ingin ini berakhir. Kita semua ingin kembali ke kehidupan normal. Tetapi, kenyataan yang sulit adalah, ini semua belum akan berakhir," ungkap Tedros ketika memberikan briefing pada Senin (29/6) dan dikutip dari stasiun berita BBC.
Ia melanjutkan, kendati banyak negara telah berhasil membuat kemajuan, tetapi secara global pandemik masih jauh dari kata usai. Tedros juga mewanti-wanti dengan angka kematian di seluruh dunia yang menembus 500 ribu justru menunjukkan kurangya persatuan dan solidaritas global di antara negara-negara di dunia.
"Dunia yang terpecah sesungguhnya membantu virus terus menyebar dan kondisi terburuk belum terjadi," kata dia lagi.
Lalu, negara mana saja yang dilaporkan dalam kondisi terburuk menghadapi pandemik COVID-19?