Perwakilan WHO di Gaza Richard Peeperkorn, yang ikut serta dalam konvoi, mengatakan para petugas medis dipaksa meninggalkan salah seorang staf Bulan Sabit Merah Palestina.
“Setelah dua setengah jam, kami harus membuat pilihan yang sangat sulit untuk meninggalkan daerah yang sangat berbahaya ini dan melanjutkan perjalanan demi keselamatan dan kesejahteraan pasien,” kata Peeperkorn kepada wartawan melalui tautan video.
WHO mengatakan, anggota staf yang ditahan melaporkan bahwa dia ditelanjangi, dipukuli, dilecehkan, dan ditutup matanya, sebelum kemudian dibebaskan beberapa jam kemudian. Ia lalu dibiarkan berjalan kaki menuju Gaza selatan dengan tangan masih terikat di belakang punggung, tanpa pakaian dan sepatu.
“Kisahnya mengerikan, dan penghinaan serta perlakuan tidak manusiawi yang dia alami cukup mengejutkan,” ujar Peeperkorn, dilansir Reuters.
Petugas medis juga pernah ditahan dalam misi sebelumnya ke fasilitas kesehatan Gaza. Pada 18 November, enam orang ditahan saat memindahkan pasien dari Rumah Sakit Al-Shifa. WHO mengatakan bahwa empat di antaranya masih ditahan hingga saat ini.