WHO Minta Negara Kaya Tunda Booster Hingga Akhir Tahun

Jakarta, IDN Times - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Rabu (8/9/2021) meminta negara-negara kaya yang memiliki banyak pasokan vaksin COVID-19 untuk tidak memberikan suntikan penguat hingga akhir tahun. Permintaan ini memperpanjang seruan sebelumnya hingga akhir September yang telah diabaikan.
Permohonan ini dilakukan WHO agar negara-negara miskin atau negara yang memiliki tingkat vaksinasi rendah bisa memperoleh ketersediaan vaksin secara adil.
1. Tedros menargetkan setiap negara memvaksinasi 40 persen populasi di akhir tahun
Melansir dari Associated Press, produsen vaksin pada hari Selasa mengatakan memiliki pasokan yang cukup untuk dosis ketiga bagi negara yang membutuhkan booster dan untuk negara yang butuh dosis pertama. Mengetahui komentar itu Tedros dalam konferensi pers di hari Rabu mengatakan dia "terkejut", dan akan mengambil tindakan agar negara-negara miskin tidak hanya mendapat sisa pasokan.
Tedros mengakui suntikan ketiga mungkin diperlukan untuk mereka yang berisiko dan sebelumnya telah menyerukan agar penggunaan secara luas tidak dilakukan hingga akhir September, tapi kini dia meminta penggunaan dosis ketiga ditunda hingga akhir tahun.
Dalam penyataannya Tedros menargetkan setiap negara setidaknya memvaksinasi 10 persen populasi pada akhir September, 40 persen di akhir tahun, dan 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022. Saat ini hampir 90 persen negara berpenghasilan tinggi telah memvaksinasi 10 persen populasi dan lebih dari 70 persen sudah memvaksinasi 40 persen populasi, dilansir dari The Hill.
Namun, Tedros memberitahu tidak ada negara berpenghasilan rendah yang menyamai salah satu tingakat vaksinasi negara dengan pendapatan tinggi. Mengenai target WHO untuk setiap negara memiliki tingkat 40 persen populasi menerima vaksin di akhir tahun telah mendapat dukungan dari negara G20 di pekan ini.