Ilustrasi pemberian vaksin COVID-19. (Pexels.com/Gustavo Fring)
Permintaan WHO agar booster tidak digunakan secara luas telah diabaikan oleh negara-negara kaya, termasuk Inggris, Amerika Serikat (AS), Denmark, Prancis, Spanyol, dan Jerman telah memulai atau mempertimbangkan dosis ketiga untuk semua orang.
Negara yang telah menawarkan dosis ketiga adalah Israel yang dimulai pada akhir Juli dengan menawarkan kepada orang-orang di atas usia 60 tahun dan pada pekan lalu memperluas dengan menawarkan kepada yang berusia minimal 12 tahun.
Melansir dari The Hill, AS pada bulan lalu mengumumkan pemberian dosis penguat. Rencana ini dikabarkan akan dimulai pada 20 September. Namun, telah menimbulkan perdebatan dan para ahli menyatakan keprihatinan tentang etika dan mengatakan belum ada bukti dosis ketiga dibutuhkan. Vaksin yang digunakan diperkirakan adalah Pfizer-BioNTech yang telah disetujui regulator obat-obatan.
Melansir dari Sky News, Inggris juga dilaporkan akan memulai pemberian program dosis ketiga pada bulan ini. Menteri Kesehatan Sajid Javid pada hari Rabu mengatakan yakin program itu akan dapat dimulai pada bulan ini, tapi dia memberitahu program ini masih menunggu izin dari komite vaksinasi.
Pekan lalu pemimpin negara itu Boris Johnson mengonfirmasi rencana tersebut dan memberitahu yang akan dipriorotaskan adalah orang tua sebagai tindakan preventif musim gugur dan musim dingin. Perwakilan parlemen untuk vaksinasi Nadhim Zahawi, awal pekan ini, mengatakan kepada parlemen mengenai rencana booster yang siap dimulai segera setelah disetujui.