Ilustrasi obesitas. (Unplash.com/AllGo - An App For Plus Size People)
Dilansir Associated Press, Kluge menyampaikan kehadiran wabah COVID-19 telah menunjukkan dampak sebenarnya dari epidemi obesitas. Dalam laporannya itu dia memberitahu bahwa mereka yang kelebihan berat badan lebih berpotensi mengalami gejala yang parah dari spektrum penyakit COVID-19, termasuk dirawat unit perawatan intensif dan mengalami kematian.
Pimpinan WHO untuk regional Eropa ini juga memberitahu bahwa dampak COVID-19 yang membuat aktivitas orang menjadi terbatas, sehingga meningkatkan risiko kenaikan berat badan.
WHO menyerukan agar adanya kebijakan yang membantu untuk mengurangi orang mengalami obesitas, termasuk menerapkan pajak minuman manis dan mensubsidi makanan sehat sambil membatasi pemasaran makanan tidak sehat utuk anak-anak.
Penyebab obesitas tidak hanya dari asupan makanan, tapi juga karena masyarakat Eropa modern yang sangat digital, sehingga membuat anak banyak menghabiskan waktu bermain game online, sehingga aktivas fisik jadi berkurang.