Jakarta, IDN Times - Penduduk yang berada di Benua Eropa kini harus semakin meningkatkan kewaspadaannya terhadap virus corona. Sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyebut benua itu sudah berubah menjadi episentrum pandemik COVID-19. Salah satu indikasinya adalah penyebaran virus yang diberi nama Sars-CoV-2 itu yang semakin masif dan tingkat kematiannya yang terus naik. Berdasarkan data real time yang dikutip dari Universitas John Hopkins pada (14/3), total ada 1.518 orang yang tewas di 15 negara di Benua Eropa.
Namun, tingkat kematian tertinggi setelah Tiongkok masih terjadi di Italia. Dari data Universitas John Hopkins, total ada 1.266 orang yang tewas di Italia. Kemudian, disusul di bawahnya adalah Spanyol dengan dengan total kematian per Sabtu (14/3) mencapai 133 orang. Di bawahnya ada Prancis dengan 79 orang yang meninggal.
Kendati begitu, di saat yang bersamaan ada 1.439 orang yang berhasil sembuh di Italia, dari 17.660 kasus di negara pizza tersebut. Ini merupakan angka kematian tertinggi di sana yang berhasil dicatat.
Sementara, Spanyol mengalami tingkat kematian 50 persen apabila dibandingkan hari sebelumnya.
"Eropa kini sudah berubah menjadi episentrum pandemik (virus corona) dengan lebih banyak kasus dan tingkat kematian pasien dibandingkan negara lain, dan berada di luar dari Tiongkok. Lebih banyak kasus baru yang dilaporkan ketimbang yang terjadi di Tiongkok," ungkap Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip dari stasiun berita BBC pada Sabtu (14/3).
Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh para pemimpin di benua tersebut untuk mengendalikan virus corona?