Potret warga Palestina yang berada di kamp pengungsi di kota Rafah, Gaza selatan. (x.com/UNRWA)
Sehari setelah serangan terhadap kamp di Rafah pada Minggu, Israel kembali mengintensifkan pemboman di daerah Tal as-Sultan dan bagian lain dari wilayah kantong tersebut yang membuat sistem kesehatan yang runtuh di Jalur Gaza berada di bawah tekanan lebih lanjut.
Dilaporkan, Rumah Sakit Lapangan Indonesia menjadi fasilitas medis terbaru di Rafah yang terkena serangan pada Senin, di mana menyebabkan kerusakan pada lantai atas rumah sakit. Staf medis dan pasien dilaporkan terjebak di dalam fasilitas tersebut.
Sebelumnya pada Senin, Rumah Sakit Khusus Rafah di Kuwait terpaksa ditutup setelah serangan Israel di luar gerbang rumah sakit itu, yang menewaskan 2 staf medisnya. Rumah sakit tersebut merawat sebagian besar dari 249 orang yang terluka dalam serangan Israel pada Minggu.
Seorang ahli bedah ortopedi yang secara sukarela bekerja di Rumah Sakit Gaza Eropa di Rafah, Mohammed Tahir, mengatakan bahwa penutupan Rumah Sakit Khusus Kuwait menempatkan orang-orang di Rafah dalam bahaya besar.
"Apa yang kami alami di sini adalah serangan berlapis-lapis. Sayangnya tidak hanya orang-orang yang diserang secara langsung, mereka juga dihalangi untuk mendapatkan layanan medis yang penting," kata Tahir, dikutip dari Al Jazeera.
Sejak serangan meletus pada 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 36 ribu warga Palestina di Jalur Gaza. Pasukan Israel juga telah merusak, menghancurkan dan menduduki 24 rumah sakit di wilayah kantong tersebut. Hanya menyisakan 6 fasilitas yang berfungsi sebagian dari 36 rumah sakit yang ada di Gaza.