Jumlah korban perebutan Tripoli, ibu kota Libya, yang melibatkan faksi pemberontak dan militer pemerintah telah melonjak tinggi. Associated Press melansir jika data Organisasi Kesehatan Dunia WHO yang dirilis pada Senin (15/4/2019) menunjukkan sedikitnya ada 146 korban telah jatuh.
Lebih jauh, 614 lain menderita luka-luka dan cedera sejak Jenderal Khalifa Haftar yang menguasai wilayah timur dan sebagian selatan Libya, melancarkan serangan sejak 5 April silam. Namun tidak ada rincian lebih jauh, perihal yang tewas dan terluka, berasal dari golongan warga sipil atau tentara.
Kontak senjata yang terjadi di selatan Tripoli turut memaksa 13.500 orang mengungsi. Para pengamat khawatir jika konflik bakal memicu perang saudara skala besar. Sejak diktator Muammar Ghaddafi digulingkan pada 2011, negeri petrol di Afrika Utara itu jatuh ke dalam perpecahan.