Tak sedikit rakyat Thailand yang mengelu-elukan sosok Yingluck Shinawatra, terutama ketika pemilu partai pada 2011 lalu. Perempuan kelahiran 21 Juni 1967 tersebut mampu mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang menjadi Perdana Menteri Thailand.
Namun, pada 2015, ia harus menyudahi posisi elit tersebut. Pasalnya, militer melakukan kudeta dan Mahkamah Konstitusi Negeri Gajah Putih memaksanya untuk mundur dan mengikuti proses persidangan. Ia terjerat kasus penyalahgunaan kekuasaan. Vonisnya seharusnya dibacakan Jumat (25/8), tapi Yingluck justru tak hadir.