Potret juru bicara sekaligus Menteri Urusan Media Negara Yordania, Amjad Adaileh. Twitter.com/Amjad_O_Adaileh
"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh sirkuit listrik di gudang amunisi tentara yang berada di daerah terpencil dan tidak berpenghuni, serta di bawah pengawasan kamera," begitulah keterangan yang disampaikan oleh juru bicara pemerintah Yordania, Amjad Adaileh. Ia lalu menambahkan bahwa amunisi yang tersimpan di fasilitas itu merupakan bom mortir yang kondisinya sudah cukup tua dan tidak lagi dapat digunakan.
Namun, sebuah sumber dari anggota militer yang namanya dirahasiakan, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa beberapa senjata rudal anti-pesawat yang dipandu dengan presisi, sebenarnya juga ikut berada di dalam fasilitas tersebut.
Sementara itu, Al Arabiya dan beberapa media lokal melaporkan lebih lanjut terkait dengan penyebab ledakan berdasarkan keterangan dari Brigjen, yang memuat pernyataan berbeda dari yang disampaikan oleh Adaileh. Ia berkata, korsleting listrik bukan merupakan penyebab dari ledakan karena semua militer di dunia tahu bahwa gudang, khususnya yang menyimpan amunisi dan senjata, tidak diperbolehkan terhubung dengan arus litrik apapun.
Ia lalu berkata bahwa penyelidikan saat ini lebih menunjukkan bahwa penyebabnya dikarenakan adanya peningkatan suhu yang sangat tinggi hingga memancing reaksi salah satu bahan kimia yang ada di sana. Saat ini, sebuah komite telah dibentuk untuk penyelidikan, sementara area ledakan sudah dinyatakan aman.