Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi layar ponsel yang menampilkan logo YouTube. (Unsplash.com/Alexander Shatov)

Jakarta, IDN Times - YouTube pada hari Rabu (29/9/2021) mengumumkan akan mulai menghapus video yang menyebarkan informasi yang salah tentang semua vaksin. Kebijakan seperti ini telah diterapkan platform tersebut pada tahun lalu untuk memberantas misinformasi vaksin COVID-19.

Aturan baru YouTube ini muncul di tengah upaya global untuk mengatasi hoaks mengenai vaksin COVID-19 dan meningkatkan tingkat vaksinasi global.

1. YouTube akan hapus video misinformasi tentang semua vaksin yang telah disetujui

Ilustrasi layar ponsel yang menampilkan logo YouTube. (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Melansir dari CNN, dalam keterangannya YouTube mengatakan akan menghapus video yang menyebarkan informasi yang salah tentang semua vaksin yang saat ini telah disetujui dan dikonfirmasi aman dan efektif oleh otoritas kesehatan setempat dan WHO.

Konten yang dihapus termasuk video yang menyampaikan vaksin yang disetujui dapat menyebabkan autisme, kanker atau infertilitas, dan zat dalam vaksin dapat dijadikan alat untuk melacak. Kebijakan tersebut hanya berlaku untuk  vaksin khusus seperti campak, serta pernyataan umum tentang vaksin.

YouTube telah mengonfirmasi kepada CNN akan menghapus kanal populer yang salah dalam memberikan informasi mengenai vaksin, termasuk milik Children's Health Defense Fund, yang berafiliasi dengan aktivis anti-vaksin kontroversial Robert F. Kennedy Jr. Kennedy telah merespons tindakan tersebut dengan mengatakan penyesoran tidak akan memberikan dampaik baik untuk demokrasi atau kesehatan.

Dalam kebijakan baru ini YouTube akan memberikan hingga tiga teguran kepada pengguna yang melanggar. Teguran ketiga dapat membuat akun ditutup secara permanen. Namun, akun juga dapat langsung ditutup permanen setelah melanggar satu kali, dengan catatan pelanggaran yang dilakukan berat.

2. YouTube telah menghapus 130 ribu video yang salah mengenai vaksin COVID-19

Editorial Team

Tonton lebih seru di