Menurut para ahli, gelombang panas merupakan salah satu bencana alam yang paling mematikan. Lebih dari 61 ribu orang dilaporkan meninggal selama gelombang panas di Eropa pada 2022.
Kombinasi perubahan iklim yang disebabkan oleh perilaku manusia dan munculnya fenomena iklim alami El Nino, yang berkontribusi terhadap peningkatan suhu di banyak belahan dunia, merupakan faktor yang mendorong suhu mencapai rekor tertinggi pada musim panas lalu di beberapa bagian Eropa.
Namun seiring berlalunya El Nino, para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan iklim, yang sebagian besar dipicu oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil, akan mengakibatkan gelombang panas yang lebih parah dan berbahaya.
“Perubahan iklim di seluruh dunia meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi gelombang panas. Ini secara efektif membuat gelombang panas menjadi semakin parah,” kata Akshay Deoras, seorang ilmuwan peneliti di Pusat Sains Atmosfer Nasional di Universitas Reading, kepada Al Jazeera pada 2023.