Ilustrasi penjara. (Unsplash.com/Emiliano Bar)
Melansir Reuters, Kakubo mempertanyakan bagaimana Nyirenda meninggal di Ukraina, ketika seharusnya dia sedang menjalani hukuman di penjara keamanan menengah di Moskow akibat kepemilikan narkoba.
"Pemerintah Zambia telah meminta pihak berwenang Rusia untuk segera memberikan informasi tentang keadaan di mana seorang warga negara Zambia, yang menjalani hukuman penjara di Moskow, dapat direkrut untuk berperang di Ukraina," kata Kakubo.
Nyirenda merupakan mahasiswa asal Zambia yang belajar teknik nuklir di sebuah universitas di Moskow. Dia dijatuhi hukuman penjara selama sembilan tahun enam bulan pada April 2020 atas kepemilikan narkoba.
Ayah dari mahasiswa asal Zambia itu, Edwin Nyirenda membenarkan bahwa anaknya telah dihukum karena perdagangan narkoba saat melakukan pekerjaan paruh waktu sebagai kurir. Menurut Edwin Nyirenda, anaknya diberi bingkisan berisi narkoba dan polisi tidak bisa mengidentifikasi orang yang memberikannya.
Edwin Nyirenda mengatakan tidak tahu kenapa anaknya bisa meninggal dalam perang di Ukraina.
"Dia menjalani hukuman penjara ketika dia wajib militer untuk pergi dan berperang di Ukraina, tetapi kami tidak tahu siapa yang merekrutnya," katanya.