Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi potret Volodymyr Zelensky. (Twitter.com/Володимир Зеленський)
ilustrasi potret Volodymyr Zelensky. (Twitter.com/Володимир Зеленський)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dilaporkan telah meneken rancangan undang-undang (RUU) yang melarang impor buku-buku dari Rusia dan Belarusia.

Dilansir dari Anadolu, Jumat (23/6/2023), Zelenskyy juga melarang impor buku-buku komersial yang dicetak di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

“Naskah RUU tersebut kami kirim ke Uni Eropa untuk meminta pendapat apakah ada ketentuan yang kami buat yang melanggar hak lingustik dan minoritas,” kata Zelenskyy.

1. Melindungi budaya Ukraina dari pengaruh Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan)/ (Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin. twitter.com/KremlinRussia_E, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina (Twitter.com/ Володимир Зеленський))

Sementara itu, RUU ini telah diadopsi oleh Parlemen Rusia pada tahun lalu. Menteri Kebudayaan Ukraina Oleksandr Tkachenko mengatakan bahwa ini adalah langkah untuk melindungi Ukraina.

“Langkah ini akan memproteksi budaya Ukraina dari pengaruh dan dunia berbau Rusia,” ungkap dia.

2. Putin tolak proposal damai Rusia-Ukraina yang diajukan Afrika

Presiden Afrika Selatan dan Ketua Uni Afrika, Cyril Ramaphosa, sedang berbicara dalam rapat virtual dengan pemimpin negara-negara anggota Uni Afrika pada 20 Juli 2020. (Facebook.com/Cyril Ramaphosa)

Sementara itu, pekan ini Presiden Rusia Vladimir Putin menolak proposal damai yang disodorkan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, untuk menghentikan perang Rusia dan Ukraina.

Ramaphosa memaparkan 10 poin perdamaian buatan Afrika sebagai upaya menghentikan konflik. Proposal itu diajukan saat pasukan Kiev tengah melancarkan serangan balik.

Putin kemudian menyela pidato pembukaan para pemimpin Afrika. Dia meyakini bahwa proposal damai buatan mereka itu keliru. Menurut Putin, konflik tersebut dipicu oleh Ukraina dan negara-negara Barat, bahkan sebelum pasukan Rusia mulai dikerahkan pada Februari 2022.

Dia pun mengatakan Moskow tidak pernah menolak pembicaraan damai yang telah diblokir oleh Kiev.

3. Ukraina berhasil membebaskan satu desa lagi

Perkembangan terbaru dari medan perang menyebutkan bahwa Ukraina telah berhasil membebaskan satu desa lagi di Zaporizhzhia. Desa itu bernama Piatykhatky.

War Gonzo, blogger militer Rusia, juga melaporkan bahwa desa itu telah ditinggalkan. Rusia disebut berusaha melakukan serangan balik dengan artileri, tapi prajurit Ukraina terus berdatangan secara bergelombang dan menjadi semakin kuat.

Gonzo juga melaporkan Ukraina telah memusatkan cadangan besar pasukan di luar Piatykhatky, terdiri dari sebagian besar infanteri dengan beberapa unit lapis baja yang terlihat.

Editorial Team