Hampir 2 tahun sejak awal pandemik, dunia menunjukkan fase pemulihan, namun belum bisa pulih sepenuhnya dan pemulihan belum merata. Ditambah, dunia sedang menghadapi tantangan serius penyebaran kembali COVID-19 dengan varian baru.
Apa jalan ke depan bagi demokrasi untuk memajukan keadilan ekonomi dan sosial? Pertanyaan kritis tersebut perlu kita jawab baik secara konseptual maupun praktis.
Pertama, perlu tanggapan kolektif untuk mendorong demokrasi dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam menangani ketidakadilan ekonomi dan sosial yang diperburuk oleh pandemik.
Setiap negara dan masyarakat memiliki kapasitas dan sumber daya yang berbeda dalam menghadapi pandemik, misalnya antara negara maju dan berkembang, atau antara satu daerah dengan daerah lain.
Dengan keterbatasan tersebut, perlu dilakukan mobilisasi sumber daya kolektif yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Penting untuk membahas bagaimana demokrasi mampu menyeimbangkan prioritas ekonomi dan kesehatan, sambil menjunjung tinggi norma, nilai dan proses demokrasi.
Kedua, pemulihan harus mencegah timbulnya kembali kerentanan pra-pandemik.
Kita harus dapat mengambil pelajaran dari pandemik ini. Prioritas utama adalah melakukan pemulihan yang lebih baik dan lebih kuat, sehingga memiliki ketahanan menghadapi krisis ke depan.
Untuk itu, perlu dilakukan pemulihan yang menjunjung norma dan nilai demokrasi, serta menciptakan keadilan ekonomi dan sosial, utamanya bagi masyarakat miskin dan rentan.
Ketiga, seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu menciptakan dunia yang lebih baik dengan proses yang inklusif dan transparan.
BDF ke-14 merupakan puncak dari pelaksanaan Road to BDF selama tahun 2021. BDF telah diawali dengan rangkaian kegiatan yang terdiri dari 3 pilar, yaitu Bali Civil Society and Media Forum (forum organisasi masyarakat sipil dan media), Bali Democracy Student Conference (forum pemuda dan mahasiswa) dan Economic Pillar (forum komunitas bisnis).
Melalui pilar-pilar BDF, telah dilaksanakan proses pra-konsultasi tentang demokrasi dan upaya mengatasi dampak pandemik COVID-19 dengan pemangku kepentingan.
Untuk menghadapi tantangan multidimensional ini, diutamakan sinergi, kerja sama dan dialog konstruktif antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan sesuai dengan norma dan nilai demokrasi.
Pemulihan pandemik adalah kesempatan untuk melakukan transformasi yang dibutuhkan untuk memperkuat demokrasi untuk kepentingan kemanusiaan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan kesehatan, ekonomi, dan keadilan bagi masyarakat.