Setiap kali terjadi demo, perhatian publik justru sering kali terfokus pada keramaian di jalan, suara keras massa, hingga ketidaknyamanan yang dirasakan orang sekitar. Padahal, inti dari demo bukan sekadar aksi di permukaan, melainkan seruan yang lahir dari masalah mendalam yang belum terjawab. Menyalahkan demo tanpa menengok akar persoalan justru sama saja dengan mengabaikan tanda peringatan yang seharusnya direspons serius.
Demo selalu hadir sebagai refleksi ketegangan antara harapan dan kenyataan, antara janji dan realitas. Jika emosi diarahkan hanya pada wujud aksi, maka kemarahan akan salah alamat karena masalah sebenarnya tetap tak tersentuh. Inilah mengapa lebih tepat mengarahkan energi untuk memahami penyebab demo ketimbang menuding perilaku mereka yang turun ke jalan. Berikut penjelasan lebih luas dari berbagai sudut pandang.