Bulan Juli akan segera berakhir, itu tandanya pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilihan Presiden 2019 mendatang juga akan segera dibuka. Bila kita menghitung hari maka pendaftaran capres-cawapres hanya menyisakan beberapa hari saja. Dengan waktu yang semakin mepet, partai-partai politik kini terlihat sedang rajin-rajinnya bersilahturahmi dengan partai-partai lain.
Entah tujuannya murni untuk memperkuat hubungan antarpartai atau memang tujuannya untuk menjajaki peluang koalisi. Tapi yang jelas para petinggi parpol akhir-akhir ini memang terlihat sangat sibuk, tak terkecuali bagi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono, yaitu Partai Demokrat.
Bila kita mendengar nama Demokrat tentu kita akan langsung mengingat nama dari sang ketua umumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa nama SBY dan Demokrat bak dua sisi uang koin yang tidak bisa dilepaskan. Di mana ada Demokrat, pasti ada SBY dan begitulah sebaliknya. Ya, hal itu memang bisa dimaklumi karena sosok SBY sendiri merupakan pendiri dari partai berlambang mercy tersebut.
Namun, meski nama SBY tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Partai Demokrat, di tahun 2018 ini sepertinya Demokrat tidak akan kembali memasang SBY sebagai tombak partai mereka seperti yang sudah-sudah.
Dengan melihat situasi politik yang semakin cair, Demokrat sepertinya sudah sadar benar bahwa rakyat menginginkan adanya sosok baru yang bergairah serta dapat menjawab segala kebutuhan bangsa di tengah jaman yang kian modern ini.
Mungkin dengan alasan itulah, SBY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mengutus putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, untuk menyiapkan diri menjadi penggantinya suatu saat nanti.
Meski SBY sendiri tidak secara terang-terangan mengatakan bahwa AHY bakal menggantikan dirinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, namun gelagat dari mantan Menko Politik, Sosial, dan Keamanan era Megawati ini sangat terlihat, setelah SBY menunjuk AHY untuk menjadi Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) pada pilkada serentak beberapa waktu yang lalu.