Maraknya match fixing membuat banyak pihak geram. Maka dari itu, atas dorongan berbagai insan masyarakat maka terbentuklah Satgas Anti-Mafia Bola yang dibentuk langsung sesuai arahan Kapolri.
Kehadiran Satgas Anti-Mafia Bola seakan memberi 'warna' baru untuk menghilangkan noda hitam sepak bola nasional dengan mengusut tuntas kasus pengaturan skor yang telah lama berkeliaran. Benang kusut sepak bola nasional pun tampak mulai terurai dengan perlahan.
Kinerja Satgas Anti-Mafia Bola patut diapresiasi karena tak lama setelah pembentukan, badan ini langsung berhasil menjerat 10 orang sebagai tersangka dan 5 diantaranya ditahan dalam jeruji besi. Para tersangka dijerat dengan pasal UU TPPU atau Tindak Pidana Pencucian Uang.
Di antara tersangka yang berhasil terjerat oleh Satgas Anti-Mafia Bola adalah Ketua Asprov DIY Dwi Irianto alias Mbah Putih, anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asprov Jateng Johar Lin Eng serta mantan anggota Komisi Wasit PSSI Priyanto.
Dengan tumbangnya satu persatu dalang kasus pengaturan skor, membuat para fans sepak bola nasional kembali punya harapan untuk kebangkitan sang 'Macan Asia' dari tidur panjangnya. Akan tetapi, apakah Satgas Anti-Mafia Bola bisa bekerja sendirian?