Isu lingkungan bukanlah hal yang baru bagi masyarakat global. Namun, urgensi dari isu ini semakin tinggi mengingat meningkatnya jumlah limbah dari berbagai sumber. Dilansir dari NASA (14/7/2022), suhu bumi terpantau mengalami kenaikan yang konstan (sekitar 0,85 derajat Celcius hingga 1,02 derajat Celcius) dalam tujuh tahun terakhir .
Di Indonesia, salah satu industri yang menyumbang limbah terbesar adalah industri fashion. Dilansir Kompas (24/2/2022), Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Arifin Rudiyanto mengatakan bahwa Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga per tahun 2021 dan hanya 0,3 juta ton limbah tekstil saja yang terdaur ulang.
Berbagai usaha dilakukan, seperti daur ulang, slow fashion, dan fashion sirkular. Kini, muncul sebuah entitas baru di dunia fashion yang diklaim mampu melahirkan solusi dari luapan besar limbah tekstil yang bernama “Digital Fashion”.