Pembangunan Air Minum Berikan Dampak Positif
Air minum dan sanitasi merupakan dua sektor penting dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Pasalnya, kedua sektor tersebut merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi keberadaannya. Selain terbukti dapat meningkatkan angka kesehatan masyarakat, pembangunan air minum juga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi, kesejahteraan, hingga mendukung terwujudnya generasi yang berkualitas.
Mengingat pentingnya kedua sektor ini, pemerintah telah menetapkan target dan indikator pembangunan sektor air minum dan sanitasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Developmet Goals (SDGs) untuk memastikan layanan air minum dan sanitasi layak, aman, dan berkelanjutan bagi semua.
Kendati demikian, untuk mencapai kedua target tersebut bukanlah hal mudah, mengingat pembangunan sektor air minum dan sanitasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah salah satu tantangan yang dihadapi adalah keterbatasan pendanaan. Dokumen RPJMN 2020-2024 mencatat setidaknya dibutuhkan dana sebesar Rp140,9 triliun untuk mencapai target akses sanitasi dan dibutuhkan Rp123,5 triliun untuk mencapai target akses air minum. Sementara itu, ketersediaan dana APBN diperkirakan hanya mencapai Rp73,5 triliun untuk sanitasi dan Rp77,9 triliun untuk air minum (pada periode 2020-2024).
Salah satu program andalan pemerintah untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi di pedesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas sejak tahun 2008 sampai sekarang, telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin pedesaan dan pinggiran kota untuk dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi layak, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya pemberdayaan masyarakat serta penguatan kelembagaan pengelola KPSPAMS. Upaya tersebut perlu terus dilakukan peningkatan agar pencapaian pemenuhan 100% akses air minum dan sanitasi layak di pedesaan dapat tercapai.
Dalam rangka mendukung pencapaian pelayanan tersebut, telah dilakukan pengembangan sumber pendanaan dalam pembiayaan investasi air minum dan sanitasi dengan beberapa pihak untuk melakukan kolaborasi sebagai opsi pendanaan alternatif.