Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret umat peziarah yang berziarah ke Gua Lourdes, Prancis (commons.wikimedia.org/Fabio Alessandro Locati)
potret umat peziarah yang berziarah ke Gua Lourdes, Prancis (commons.wikimedia.org/Fabio Alessandro Locati)

Intinya sih...

  • Prosesi keajaiban di Lourdes pada 8 September 2025 menunjukkan banyak orang yang menyaksikan keajaiban.

  • Banyak orang dari berbagai negara melakukan ziarah ke Lourdes.

  • Peningkatan jumlah penumpang kereta api dan pesawat menuju Lourdes menjelang hari kelahiran Bunda Maria menunjukkan minat besar dalam perayaan tersebut.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanggal 8 September, 2025 yang lalu, di Lourdes, Prancis, Philippe du Buis, seorang laki-laki berasal dari Lyon, bersama isterinya, Sovie, seorang anak perempuan dan laki-laki, duduk di atas kursi rodanya yang sudah menjadi alat ke mana pun dia berada. Mereka berada di deretan depan bersama banyak orang seperti dirinya yang berbaris di jalan.

Mereka berdiri secara teratur seraya berdoa Rosario, menunggu lewatnya prosesi yang akan dipimpin Uskup Basilica Immaculate Conception (Bunda tak bercela). Biasanya Bishop Mika membawa monstrance, suatu perhiasan dari emas di tengahnya ada tempat berisikan hostie, roti tanpa ragi yang buat orang Katolik adalah Tubuh Tuhan Jesus Kristus, dan dibelakangnya beberapa orang imam memikul suatu tempat persegi dengan kaca. Dalam kaca ini terdapat benda keramat berupa lukisan berukuran sekitar 12 inci, menunjukkan Ibu Maria, dalam pakaian putih dan selendang biru dalam posisi berdoa, dilukis di atas batu mutiara dan diterangi dengan lilin menyala.

Prosesi ini dilakukan dari Basilica menuju suatu Lapangan luas (Colonade) dan kemudian akan kembali ke dalam Basilica. Ritual ini diikuti arak-arakan kelompok berbagai bangsa yang dipimpin seorang imam yang membawakan doa Rosaria dengan bahasa masing-masing. Setiap doa selesai diikuti semua hymne adorati terhadap Bunda Maria, Ave Maria, Salve Regina, dan Tantum Ergo.

Semua berjalan dengan hikmat, khusuk penuh konsentrasi dalam doa. Arak-arakan diikuti empat ribuan orang yang berasal dari segala bangsa, mulai Eropa, Amerika, Afrika, Asia, semua terwakili, bapak, ibu, orang muda, semua ada dan menyatu dalam doa.

Pada waktu prosesi melewati Philippe du Bois dan keluarganya, ia berdoa, “Ini Philippe Bunda Maria, kami anakmu yang mendambakan mujizatmu, sembuhkanlah penyakit yang telah bersamaku selama tiga tahun ini, ini adalah seorang anak yang memohon penuh harap kepada ibundanya yang sangat dikasihinya.”

Prosesi ini dilakukan setelah perayaan korban misa selesai di pagi hari, dan juga di sore hari setelah doa Verspers kembali dilakukan prosesi serupa. Apa yang terjadi setelah prosesi berlalu adalah sesuatu yang sangat di luar dugaan, mengharukan dan sekaligus membahagiakan. Philippe du Bois tiba-tiba merasakan bahwa dia bisa menggerakkan jari-jari kakinya, kemudian seluruh kakinya dan pahanya merasakan kekuatan yang pernah dimilikinya sebagai seorang pelatih.

Isteri dan dua anaknya menyaksikan dengan penuh keheranan. Philippe lalu mengatakan kepada isterinya tolonglah saya untuk berdiri, semula Sovie ragu, tetapi kemudian dengan menitikkan air mata membantu suaminya berdiri dibantu dokter yang merawat suaminya selama ini. Philippe kemudian berdiri, melangkah satu kali, dua, tiga dan seterusnya diiringi keluarga dan dokter yang menemani serta di hadapan banyak orang sekitar mereka yang penuh keheranan dan bersyukur kegirangan menyaksikan keajaiban ini. Dokter yang menemaninya mengatakan tidak percaya melihat sesuatu yang di luar apa yang mereka pelajari selama ini sebagai dokter. Tetapi mereka menerima dengan rasa syukur karunia Tuhan melalui intersesi Ibu Maria yang mengasihi putera-puterinya. Keajaiban yang terjadi, bukan dalam buku dongeng melainkan di depan mata banyak orang yang berderet di sepanjang jalan di Lourdes.

Di malam harinya di kamar hotel di mana mereka menginap, Philippe du Bois berdoa dan berjanji kepada Ibu Maria dan Tuhan Jesus, sebagai rasa terima kasihnya atas kesembuhan penyakit yang dideritanya selama tiga tahun. Dia akan mencurahkan waktunya untuk membantu mereka yang mengalami penyakit seperti yang dia derita. Dia juga berjanji menolong mereka dalam perjalanan iman mereka untuk memperoleh kesembuhan dengan melakukan ziarah ke Lourdes, utamanya pada tanggal 8 September hari di mana umat Katolik merayakan hari kelahiran Ibu Maria tanpa noda (Immaculate Mary).

Di hari itu Ibu Maria berjanji untuk melakukan keajaiban seperti yang terjadi dengan Philippe du Bois. Tetapi yang memperoleh keajaiban tidak hanya Philippe du Bois. Banyak yang menceritakan melalui media Katolik dari banyak negara soal keajaiban-keajaiban melalui perantara Ibu Maria, seperti seorang mahasiswa seminari yang sudah berbulan-bulan ingin ke luar dari pendidikan calon pastor itu, tanpa disadari hanya karena ingin menyenangkan ibunya melakukan ziarah ke Lourdes tanggal 8 September dan kembali dengan penuh semangat untuk menyelesaikan pendidikannya menjadi imam.

Sejumlah pasangan suami-isteri yang sudah lama seperti hidup dalam neraka, berkelahi setiap hari, tanpa menyadari ikut melakukan ziarah ke Lourdes berdua untuk memutuskan perceraian, tiba-tiba kembali dengan niat baru membangun rumah tangga mereka menjadi rumah tangga yang bahagia. Anak muda yang sudah bertahun tahun tidak mau ke gereja lagi merasa membuang waktu saja, setelah berziarah ke Lourdes kembali dengan penuh kegembiraan melapor ke orang tuanya dia telah kembali ke gereja dan cerita-cerita serupa dari banyak dari banyak negara benar adanya.

Terima kasih Bunda Maria, terima kasih Tuhan Jesus atas karunia kasih kerahimanmu yang tanpa batas. Tuhan maha kasih dan maha baik, Bunda Maria adalah ibu sejati yang selalu mengasihi kita semua, mohonlah Bunda menolongmu. Bila engkau merasa tersesat dalam perjalanan hidupmu, Ibu Maria akan selalu menjawab permohonanmu.

Sementara itu yang terjadi pada 8 September 2025 memang luar biasa. Kereta api yang biasanya tidak penuh ke Lourdes menjelang hari kelahiran Bunda Maria semua penuh. Dari Paris, Toulouse, Lyon dan kota-kota lain, juga ziarah dari Spanyol, Portugal, Inggris, dan negara-negara lain semua berdatangan. Penumpang kereta api tercatat kenaikan 300 persen dari biasanya, lapangan terbang 200 persen dari biasa. Pada pagi tanggal 7 September, Antoine Mercier, seorang pekerja yang menjaga ventilasi di Grotto Allcove B12 bekerja seperti biasa. Tetapi pada waktu dia menggeser suatu cabinet dia menemukan lukisan berukuran 12 inci yang tersembunyi di belakang kabinet tersebut, tertutup debu dan tanah.

Setelah dia bersihkan dan diteliti menggunakan senter dia melihat lukisan Ibu Maria dalam pakaian putih dan selendang biru dengan tangan dalam posisi berdoa, mukanya bersinar-sinar. Dia heran mengapa benda tersebut tidak pernah ada yang menemukan sebelumnya. Dia langsung kembali ke atas untuk melapor kepada atasannya langsung yang kemudian berdua bergegas ke bawah ke tempat benda tersebut. Akhirnya keduanya sadar ini tidak bisa hanya diketahui mereka berdua dan harus dilaporkan, maka ia langsung ke atas dan melapor ke pastor kepala dan seorang suster kurator dari semua relics yang ditemukan. Setelah diangkat mereka berembug dan segera menutup daerah tersebut untuk umum selama melakukan penyelidikan bersama Uskup Basilica Immaculate of Mary dan yang lain.

Kemudian diputuskan bahwa mereka akan memperlihatkan relics tersebut ke publik di hari berikutnya, dalam perayaan kelahiran Bunda Maria. Dan itulah relics yang menggambarkan Bunda Maria dengan pakaian serba putih dan selendang biru, dimasukkan dalam kotak kaca dan diterangi dengan lilin menyala dibawa oleh beberapa imam dalam prosesi di belakang Uskup Mika membawa monstrance yang berisi hostie, Tubuh Kristus.

Dengan ini telah terjadi keajaiban yang saya lukiskan sebelumnya di hari umat Katolik merayakan Hari Kelahiran Bunda Maria yang tak bercela oleh dosa. Dengan demikian, tanggal 8 September 2025 menjadi hari peringatan kelahiran Ibu Maria, ibu Tuhan Jesus pada waktu menjalankan perintah Allah Bapa menjadi manusia melalui kelahirannya dari Ibu Maria di Bethlehem, yang waktu itu bertunangan dengan Joseph, tetapi mengandung Tuhan Jesus atas kuasa Roh Kudus.

Tuhan Jesus setelah dewasa di usia 30 tahun mulai mengajarkan perintah Allah Bapa kepada semua orang di daerah Yudea dan Galilea. Tuhan Jesus akhirnya mengorbankan dirinya untuk mati di kayu salib menebus manusia yang berdosa sejak manusia pertama Adam dan Eva di keluarkan dari tempat asalnya. Ini terjadi waktu bangsa Yahudi di bawah penjajahan Romawi dan Jesus dihukum mati secara sangat hina dengan disalibkan karena kasihnya kepada manusia dan ketaatannya kepada Allah Bapa. Demikian cerita keajaiban Lourdes ini bersumber dari qjaran Gereja Katolik melalui Kitab Suci. Terpujilah Tuhan Jesus, terpujilah Bunda Maria. (Dradjad, 18/09/2025).

Guru Besar Ekonomi Emiritus, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEBUI), Jakarta.

Editorial Team