Agar rencana ini bisa lebih cepat terealisasi, gak kalah penting juga untuk mempersiapkan hal-hal pendukung lainnya. Salah satunya adalah dengan mendukung penyedia jasa transportasi umum untuk beralih ke kendaraan listrik. Perusahaan transportasi umum pasti akan bersedia mengganti armada mereka, asalkan infrastruktur dan fasilitas yang memadai dapat tersedia dengan baik. Salah satu yang harus segera dikejar oleh pemerintah adalah dengan lebih gencar membangun stasiun charging listrik yang merata di berbagai kota hingga pelosok daerah.
Memperbanyak transportasi umum berbahan baterai atau listrik harus menjadi agenda yang utama. Akan tetapi, apabila rencana ini tidak diimbangi dengan pengendalian jumlah produksi kendaraan listrik pribadi, maka sama saja problem kemacetan yang semakin parah akan terus terjadi di Indonesia. Artinya, rencana beralih ke kendaraan listrik ini tidak sepenuhnya menjadi solusi yang tepat dan berdampak positif seperti yang masyarakat harapkan.
Alih-alih hanya mempercepat produksi kendaraan listrik pribadi, sebaiknya yang dikejar terlebih dahulu adalah armada transportasi umum. Apabila transportasi umum banyak tersedia dan dapat melayani kebutuhan publik dengan baik, percayalah Indonesia akan mengentaskan diri dari berbagai macam permasalahan lingkungan dan sosial.
Isu tentang transisi energi berkelanjutan merupakan salah satu isu prioritas yang dibahas di dalam Presidensi G20 Indonesia. KTT G20 ini akan diselenggarakan di Bali pada bulan November mendatang dengan mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger". Dalam isu prioritas tersebut, tentunya para pemimpin dunia yang tergabung dalam negara anggota G20 akan membahas permasalahan terkait perubahan iklim, produk ramah lingkungan, hingga kendaraan listrik.
Ini hanyalah satu dari #1000AspirasiIndonesiaMuda yang peduli tentang masa depan bumi dan generasi penerusnya. Semoga aspirasi ini mendapatkan atensi serius dalam Presidensi G20, sehingga membuahkan sebuah kebijakan yang positif yang hasilnya dapat dinikmati oleh semua warga dunia.