Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika mewakili beberapa dari 200.000 nyawa yang hilang di Amerika Serikat dalam pandemi penyakit virus korona (COVID-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts)

Oh ternyata sudah 2021. Kesan pertama menuju malam pergantian tahun. Tak terasa hampir setahun berada dalam atmosfer pandemik COVID-19. Tahu-tahu kalender di rumah telah bertukar. Perjalanan tampak singkat meski sebenarnya tiap detik waktu terus berjalan.

Kira-kira awal Maret 2020, kasus virus corona kali pertama masuk Indonesia dan tepatnya 24 Maret 2020 pasien terkonfirmasi COVID-19 di Palembang diumumkan Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel), Herman Deru.

Kala itu, aku yang bertugas menjalani reportase di lapangan mendadak 'parno' atau timbul rasa ketakutan akan kehadiran virus tersebut. Imbauan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak pun mulai digalakkan pemerintah setempat, termasuk dari Wali Kota Palembang, Harnojoyo.

Pascapengumuman kasus perdana, aku dan rekan sejawat selalu membawa senjata tempur setiap liputan. Selain masker dan hand sanitizer, rasanya kurang lengkap jika bekerja tanpa membawa sabun sendiri untuk cuci tangan. Terlihat berlebihan memang, tetapi saat itu, semua peralatan menjadi penting dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

Editorial Team

Tonton lebih seru di