Manifesto Kecerdasan Buatan Membawa Efek Sosial Negatif Kepada Manusia

Relasi nyata teknologi dan ekonomi kembali menjadi salah satu pembahasan penting dalam World Economic Forum (WEF) 2017 di Davos pada 17-20 Januari 2017. Sebagaimana yang dikutip dari Guardian.com (14/1), pertemuan tahunan itu akan fokus pada permasalahan yang muncul dari penerapan teknologi robot pintar dan mobil nirawak. WEF juga akan mengkaji lebih dalam apakah teknologi tersebut akan mengancam profesi pekerja atau sebaliknya.
Namun yang pasti WEF juga meyakini bahwa 5 juta orang akan kehilangan pekerjaan pada 2020, ketika kecerdasan buatan dan bentuk teknologi pintar lainnya akan menjadi bagian integral hidup manusia. Itu pula terkait dengan wacana, bahwa apakah kecerdasan buatan dan Internet of Things (IoT) yang diterapkan pada perusahaan adalah gelombang ancaman baru bagi keamanan di masa depan.
Sebagai sebuah kekhawatiran, itu ditegaskan beberapa tahun terakhir oleh Bill Gates, Stephen Hawking, termasuk pendiri SpaceX, Elon Musk. Mereka berpendapat kecerdasan buatan pada khususnya mampu membawa efek sosial negatif kepada manusia. Oleh sebab itu mereka mendorong kepada pemimpin dunia untuk membuat semacam regulasi atas teknologi menjanjikan itu. Namun demikian, beberapa perusahaan, atas nama efisiensi dan pemenangan pasar, akan dan telah menerapkan kecerdasan buatan di beberapa aspek penting perusahaan.
Pada 5 Januari 2017 perusahaan jasa asuransi Jepang, Fukoku Mutual Life Insurance, mengumumkan akan mengganti lebih dari 30 karyawannya dengan peranti lunak berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) IBM Watson. Keputusan itu diambil manajemen untuk mengefisienkan pengeluaran, sekaligus mengoptimalkan kecepatan dan keakuratan informasi klaim asuransi bagi nasabah. Perusahaan itu meyakini dengan sisem kecerdasan buatan akan meningkatkan produktivitas hingga 30 persen dari total investasinya dalam rentang kurang dari dua tahun. Perusahan itu juga mengungkapkan akan menghemat sekitar 140 juta yen per tahun setelah biaya instalasi sistem kecerdasan buatan 200 juta yen itu, dengan biaya perawatan mencapai 15 juta yen per tahun.