Artikel: Protes Terhadap Kebijakan Sekolah 5 Hari Kian Meluas
Komentar:
Sepengalaman saya sekolah, dari jam 07.00 sampai 14.00 (atau 13.30, saya lupa) saya hanya dipaksa untuk menghafal dan mengejar nilai: lulus dengan nilai yang memuaskan walaupun proses belajarnya tidak nyaman.
Sehingga setelah lulus, ya sudah. Lulus saja tanpa ada esensi apa - apa. Setelah itupun pelajaran sekolah juga lupa. Mungkin hanya beberapa kenangan dari cara penyampaian gurunya.
Jadi menurut saya, bukan jamnya yang harusnya diubah, melainkan cara mengajar, fasilitas sekolah dan materinya.
Kalau saya pikir - pikir, banyak anak sekolah yang sudah sekolah dari pagi - siang masih butuh les adalah sebuah kegagalan guru di sekolah dalam menyampaikan materi. Entah karena (maaf) kapabilitas sebagai guru kurang, fasilitas belajar - mengajar yang kurang, dan hal - hal lain yang di sekolah kurang. Menurut saya, itu dulu yang perlu diperbaiki di sistem pendidikan. - Oktaffyani Puji
Alasan:
Oktaffyani mengungkapkan pendapatnya bahwa seharusnya pemerintah memperbaiki sistem pendidikan terlebih dahulu sebelum bereksperimen dengan jam sekolah. Sebab ia melihat sekolah menjadi kegiatan tak terlalu berguna bagi kehidupan praktis di masyarakat jika hanya fokus pada menghafal dan mengejar nilai bagus semata. Komentar ini ada benarnya bila melihat kenyataan di sistem pendidikan kita sejak dulu hingga sekarang.