Sementara jika kita melihat dari sudut pandang Summer, memutuskan hubungan dia dengan Tom tentu sudah menjadi haknya. Bahkan dari awal film, Summer sudah memberi tahu prinsipnya pada Tom bahwa hubungan mereka itu tidak lebih dari sekadar teman. Namun, justru Tom nya sendiri yang selalu "keep chasing her". Summer mengakhiri hubungannya dengan Tom tentu bukan tanpa sebuah alasan. Di film ini dengan sangat jelas diceritakan bahwa Tom itu wataknya terlalu berekspektasi, selfish, and he isn't listening.
Mungkin poin-poin itulah yang dirasa Summer bahwa Tom bukan merupakan orang yang tepat untuk dirinya. Selain itu, cara Tom untuk jatuh cinta pada Summer sangatlah salah karena Tom itu orang yang bisa dibilang mau menang sendiri tanpa ingin memahami bagaimana perasaan Summer terhadapnya. Oleh karena itu, sebagian dari kita pasti akan setuju bahwa keputusan Summer untuk mengakhiri hubungannya dengan Tom adalah keputusan yang tepat sebab cinta itu tercipta dari perasaan yang saling mengerti satu sama lain dan watak Tom yang egois tidak mungkin bisa menciptakan rasa saling mencintai di antara mereka.
Di sisi lain, terkait dengan pernikahannya, Summer beranggapan "it was meant to be". Kejadinnya terjadi begitu saja dan ia merasa bahwa itu memang sudah takdirnya untuk hidup bersama pria lain. Dari sini, kita bisa tahu bahwa Summer bukan lagi perempuan yang ingin sekadar "have fun" dalam menjalin sebuah hubungan.
Itulah sudut pandang dari masing-masing tokoh dari perpisahannya. Di film ini kita bisa mengambil sebuah makna bahwa berakhirnya suatu hubungan itu bukan selalu karena kesalahan dari satu pihak. Namun, sesekali kita harus introspeksi diri dan bertanya pada diri masing-masing "Apa ada yang salah dengan kita?"