Ada anggapan yang menyatakan jika hidup memiliki tahapan yaitu sekolah, kerja, menikah kemudian memiliki anak dan membangun keluarga yang bahagia adalah jalan menuju hidup yang ideal. Namun, saat ini dengan dengan adanya kemudahan alat komunikasi membuat banyak sekali orang yang berbagi pendapat dan pemikirannya lewat sosial media. Salah satunya adalah tentang childfree.
Childfree sekarang sudah tidak asing lagi karena influencer Gita Savitri dan sang suami menyatakan dengan berani jika mereka memilih childfree. Masyarakat Indonesia masih menganggap jika anak adalah bentuk rezeki serta karunia dari Tuhan dan rezeki tidak boleh ditolak. Maka, ada anggapan jika melakukan childfree sama saja dengan menolak rezeki yang diberikan Tuhan.
Pada dasarnya ada banyak sekali hal yang dipertimbangkan oleh orang-orang sebelum memilih childfree mulai dari masalah kesehatan, finansial, mental, hingga trauma masa kecil. Argumen tentang childfree ini menimbulkan banyak sekali pro dan kontra di masyarakat. Salah satu stigma yang diberikan kepada pasangan childfree adalah dianggap egois karena dianggap sebagai penolakan terhadap rezeki yang diberikan Tuhan dan tindakan menentang kodrat sebagai manusia yang sejatinya harus meneruskan keturunan lewat pernikahan.
Umumnya alasan pasangan yang melakukan childfree adalah karena faktor eksternal seperti adanya trauma yang disebabkan oleh lingkungan keluarga yang toksik hingga berpikir jika memiliki anak akan membutuhkan banyak sekali pengorbanan. Pasangan yang melakukan childfree menganggap jika keputusan dalam memilih childfree adalah pilihan yang realistis mengingat kondisi yang akan dialami.
