Netizen kembali dibuat geram oleh video lelucon seorang remaja. Belum sembuh wabah Awkarin dan Anya Geraldine, kini sudah muncul aksi dua remaja puteri, yang direkam dalam sebuah video. Video tersebut diunggah oleh akun @radhikaputrisrg ke Instagram.
Dalam video tersebut, terlihat dua orang remaja puteri yang masih mengenakan pakaian seragam sekolah, berdiri di pinggir jalan, seperti layaknya siswi yang baru saja pulang dari sekolah. Namun anehnya, mereka melakukan adegan seolah-olah seperti memberhentikan mobil angkutan umum berwarna kuning.
Ketika berhenti, mereka mendekati angkutan umum. Satu orang duduk di kursi tempel, lalu satu orang lainnya berdiri di depan pintu angkutan. Tiba-tiba remaja puteri yang berada di depan pintu menggendong temannya yang duduk tersebut, lalu membawanya keluar lagi dari angkutan yang mereka berhentikan.
Adegan ini langsung membuat geram netizen. Adegan mereka dinilai mempermainkan sopir angkutan umum tersebut. Melihat tingkah remaja zaman sekarang, tiba-tiba penulis teringat dengan muda-mudi masa lampau.
Mereka hanya fokus untuk membangun generasinya, sehingga lahirlah Sumpah Pemuda. Beda dengan remaja zaman sekarang. tingkahnya yang mereka unggah ke jejaring sosial, tidak memikirkan dampaknya.
Saat ini bukan waktunya menyalahkan siapa yang bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan abnormal beberapa remaja Indonesia. Namun bagaimana cara mengatasi supaya tindakan serupa tidak terjadi lagi. Kembali lagi peran orangtua atau keluarga sangat penting untuk mengawasi anak-anaknya.
Sekolah harus bertindak tegas terhadap anak didiknya bila kedapatan melakukan tindakan kurang terpuji. Dan yang paling penting adalah membatasi tontonan atau parodi-parodi, yang sekiranya kurang berkenan dilakukan di hadapan publik.
Menurut beberapa sumber, video yang menggemparkan netizen dan membuat masyarakat geram tersebut telah dihapus oleh akun yang mengunggahnya. Namun biarlah video yang baru saja viral ini menjadi pelajaran bagi seluruh remaja dan generasi muda Indonesia.
Bahwa semua yang kita lakukan di jejaring sosial dapat menjadi pedang bermata dua. Apa yang kita bagikan di media sosial sangat mungkin dilihat semua orang. Terkadang, apa yang kita anggap lelucon belum tentu juga baik bagi semua orang. Terima kasih untuk para generasi muda yang mau bangkit dan mengharumkan nama bangsa. Berusahalah supaya bisa berkontribusi terhadap pembangunan negeri ini. Ingatlah, Indonesia adalah bagian dari kamu.