Jika saya menyebutkan bahwa minat baca seseorang pada zaman ini menurun apakah anda setuju? Pastinya beberapa dari kita setuju akan hal tersebut. Apalagi ditambah dengan berbagai penelitian dan kajian dari lembaga lembaga yang berfokus pada literasi. Beberapa bulan lalu saya menjadi responden sebuah gerakan LSM yang sedang giat giatnya meningkatkan angka literasi daerah. Berbagai pertanyaan mengenail literasi mulai dari seberapa banyak buku yang sudah dibaca hingga pengarangnya siapa dan juga tak ketinggalan untuk menciptakan sebuah karya literasi pendek spontan.
Angka literasi Indonesia menurut survey PISA memang dalam angka yang bisa dibilang mengkhawatirkan. Dengan peringkat 64 dari 65 Negara, dan dalam penelitian yang sama juga menempatkan Indonesia pada peringkat 57 dalam hal membaca. Secara kasat mata dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Indonesia tak terlalu suka dengan kegiatan membaca. Jika kita artikan literasi adalah kegiatan yang terpusat pada sebuah media buku saja. Menurut National Institute for Literacy, mendefinisikan Literasi sebagai kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Jika kita persempit lagi, maka perlu daya minat membaca terlebih dahulu untuk bisa memulainya.