Berapa kali kamu mendengar bahwa laki-laki itu harus macho, brewokan, berpakaian kotor dan lusuh, gak boleh menangis, mengeluh, merokok serta berkata kasar? Mungkin gak satu kali atau dua kali. Berapa kali kamu mendengar orang mencibir transgender hanya karena penampilannya dianggap tidak ideal karena masih memiliki jakun tapi mengidentifikasi dirinya sebagai perempuan? Mungkin berkali-kali.
Sadar atau tidak, sepanjang hidup kita, banyak anggapan atau stereotip yang salah mengenai bagaimana seseorang atau sesuatu harus berlaku. Ketika anak perempuan dikenalkan dengan standar permainan sosial kecantikan seperti boneka Barbie, pakai gaun warna-warni kemudian menyebut diri sebagai "Princess." Ketika anak laki-laki hanya boleh main mobil-mobilan, robot-robotan, pakai baju superhero dan segala sesuatu yang terkesan macho. Itu adalah persepsi kecantikan yang dibangun sejak masih kecil dan kadang gak kita sadari.
Saat kita sudah dewasa, tak jarang kita masih terpaku pada standar kecantikan yang selama ini digadang-gadang masyarakat. Sehingga ketika kita melihat sesuatu yang tak sesuai dengan standar kecantikan pada umumnya, kita atau orang lain akan bergidik ngeri bahkan mencibir dan menghina. Apa yang salah?