[OPINI] "Star Syndrome" di Instagram, Problema Follow to Unfollow

Seorang teman tiba-tiba muring ketika dia baru saja mencoba salah satu aplikasi rekomendasi temannya. Aplikasi itu yang mampu mendeteksi orang-orang yang meng-unfollow akun instagam seseorang. Teman saya ini merasa marah dan tersinggung dengan kelakuan orang yang meng-unfollownya. Dia sudah merasa dekat dengan orang tersebut dan tidak pernah ada masalah sedikitpun. Alhasil melayanglah “surat protes” (DM) ke akun temannya tersebut soal “tragedi unfollow-nya”.
“Maksudmu tuh apa kayak gitu? Emang aku pernah nyinggung kamu po?” begitu kira-kira isinya.
Instagram memang sudah tidak bisa lepas dari kehidupan masa kini, terutama dari lingkungan urban. Fitur-fitur yang adapun kini semakin beragam, mulai dari upload foto, video, bahkan kita bisa bikin siaran langsung sendiri. Fitur explore-nya sangat dinamis sehingga kita dengan mudah dapat menemukan berbagai macam referensi yang kita mau. Hal apapun yang unik dan nyeleneh bisa jadi viral di masyarakat, tentu saja pundi-pundi dan ketenaranlah imbalannya.
Fungsi awal instagram yang tadinya menjadi tempat interaksi sosial mulai berubah menjadi ladang bisnis yang menguntungkan. Menjamurnya akun-akun online shop sampe adanya endorsement selebgram menjadi tandanya. Ya, kata selebgram pun lahir dari fenomena instagram pula, ketika seseorang bisa menjadi “bintang” hanya karena akunnya “laku”.